Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Daftar Nama Siswa SMPN 1 Turi yang Tewas Saat Susur Sungai di Sleman

Kompas.com - 21/02/2020, 22:12 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Enam siswa SMPN 1 Turi, Sleman tewas karena hanyut saat susur sungai di Sungai Sempor, Jumat (21/2/2020) sore sekitar pukul 15.30 WIB.

Dari data BPBD Kabupaten Sleman, enam korban yang tewas adalah Sofia Aulia asal Sumberejo dan Nur Azizah asal Kembang Arum siswa kelas 8; Arisma siswa kelas 7 asal Ngentak Tepan, dan Latifah asal Kembang Arum.

Sementara dua korban masih belum teridentifikasi.

Baca juga: Siswa SMPN 1 Turi Hanyut Saat Susur Sungai, Bupati Sleman: Kecerobohan Sekolah

Sebanyak 239 siswa yang selamat telah terdata oleh pihak sekolah dan tim gabungan. Kegiatan susur sungai tersebut diikuti oleh siswa kelas 7 dan kelas 8 SMPN 1 Turi, Sleman.

Dari rilis tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (21/2/2020) malam, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Joko Suprianto megatakan insiden berawal saat 250 murid SMP Negeri 1 Turi melakukan kegiatan pramuka dengan menyusuri Sungai Sempor yang berada di Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Baca juga: UPDATE: Siswa SMPN 1 Turi Sleman yang Tewas Saat Susur Sungai Jadi 6 Orang

Saat melakukan penyusuran tersebut, arus air tiba-tiba deras dan volume air meningkat akibat kiriman dari hulu sungai.

"Saat ini BPBD Kabupaten Sleman telah mendirikan pos komando di lokasi kejadian dan terus berkoordinasi dengan Basarnas, TNI, Polri, dinas terkait, sukarelawan dan warga setempat," jelas Joko.

Sementara itu lebih dari 180 personel dari tim gabungan masih mencari lima murid yang masih harus dikonfirmasi keberadaanya.

Meski kondisi di lokasi sedang gerimis, tim masih menyusuri tepian sungai untuk mencari murid yang hilang.

Baca juga: Tangis Histeris Orangtua Siswa SMPN 1 Turi Sleman yang Hanyut Saat Susur Sungai

Joko mengatakan insiden tersebut seharusnya dapat dihindari karena susur sungai harus dilakukan oleh orang dewasa dan terlatih.

"Anak-anak dan remaja dilarang untuk melakukan penyusuran sungai mengingat sangat berisiko tinggi. Perlu juga memberitahu aparat pemerintah dan keamanan setempat," jelas Joko.

Ia menjelaskan penyusuran sungai seharusnya dilakukan saat musim kemarau. Jika dilakukan saat musim hujan, risiko arus dan volume air sungai bertambah di bagian hilir apabila hujan turun di hulu sungai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com