Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatuh Cinta pada Cokelat, Priscilla Jual Cokelat Rasa Rendang, Kopi, dan Kelapa

Kompas.com - 21/02/2020, 16:36 WIB
Rachmawati

Editor

 

Belajar di Prancis, tanam 7 hektar pohon cokelat

Sejak kecil, Priscilla sangat menyukai cokelat. Ia kemudian melanjutkan kuliah di jurusan kuliner yang berkaitan dengan produk makanan di University Le Cordon Bleu, Paris, Perancis.

Selama di Paris, Priscilla mempelajari cokelat mulai dari sejarah, jenis hingga cara menanam dan mengolahnya.

Saat itu ia mulai berpikir untuk mendirikan pabrik cokelat.

Ide tersebut diwujudkannya dengan pohon coklat di lahan seluas 7 hektare di Sumatera. Ia kemudian membuka pabrik cokelat di Padang dengan modal pinjaman dari orangtuanya.

Baca juga: 7 Bahan Makanan Super yang Cocok Jadi Isian Cokelat

Priscilla mengatakan modal yang dibutuhkan mencapai ratusan juta rupiah.

"Bingung juga awalnya. Dari mana dapat modal. Setelah saya ceritakan keinginan saya, akhirnya orangtua mendukung," jelas Priscilla kepada Kompas.com, Kamis (20/2/2020) di Padang.

Pada November 2019, Priscilla berhasil membeli mesin pengolah cokelat dengan kapasitas 100 kilogram per hari. Ia pun mulai mengolah cokelat dan menjual di gerainya.

Baca juga: Kenapa Cokelat Identik dengan Valentine dan Kasih Sayang?

Indonesia penghasil cokelat ketiga di dunia.

Ilustrasi cokelatPicLeidenschaft Ilustrasi cokelat
Priscilla mengatakan Indonesia adalah penghasil cokelat ketiga di dunia. Namun kenyataannya 99 persen diekspor ke luar negeri dan hanya 1 persen diolah sendiri di dalam negeri.

Hal tersebut terjadi karena harga mesin pengolahan cukup mahal sehingga sulit mendirikan pabarik cokelat.

Karena itu petani memilih mengekspor biji cokelat Indonesia dari pada diolah sendiri di dalam negeri.

Priscilla mengaku saat ini masih sering mengunjungi kebun cokelat miliknya untuk memantau agar tidak kotor dan diserang hama.

Baca juga: Bagikan Bunga dan Cokelat, Cara Polisi Bangli Rayakan Valentine

"Saat ini ada 7 hektare lahan yang ditanam cokelat. Saat senggang, saya datang ke kebun untuk melihat dan merawatnya," jelas Priscilla.

"Harus disayangi dan dirawat. Jangan sampai kena hama. Kalau sudah kena maka harus segera dipotong agar tidak pindah ke tempat lain," kata Priscilla.

Perempuan berusia 28 tahun itu memiliki cita-cita Indonesia menjadi produsen hasil olahan cokelat.

Apalagi Indonesia merupakan penghasil biji cokelat di dunia sehingga bahan baku sudah tersedia.

"Kalau pengolahan cokelat sudah menjamur di Indonesia, saya yakin biji cokelat Indonesia tidak lagi diekspor tapi sudah diolah di dalam negeri. Ini harapan saya," kata Priscilla.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Perdana Putra | Editor: Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com