Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Tugas Lain, Rektor Unnes Tak Hadiri Debat dengan Dosen yang Diduga Hina Jokowi

Kompas.com - 21/02/2020, 16:20 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG,KOMPAS.com -Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Fathur Rokhman tidak menghadiri acara debat terkait penonaktifan dosen yang diduga menghina Presiden Joko Widodo, Sucipto Hadi Purnomo.

Terkait ketidakhadirannya, Fathur mengaku sudah memberitahukan kepada Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Unnes.

"Debat akademik ditunda, Sudah saya sampaikan kepada BEM Unnes karena sedang ada tugas lain," jelas Fathur melalui pesan singkat, Jumat (21/2/2020).

Baca juga: Rektorat Unnes Minta Debat Rektor dan Dosen yang Diduga Hina Jokowi Ditangguhkan

Sedangkan debat yang diselenggarakan BEM KM Unnes tetap berlangsung pada Kamis (20/2/2020) malam, meski format acara berubah menjadi diskusi.

Ratusan mahasiswa tampak memadati ruangan lantai 2 PKMU Unnes.

Pantauan Kompas.com, di ruangan yang dipenuhi anak-anak muda itu tampak spanduk besar bertuliskan "Kampus Konservasi 2.0: di Bawah Bayang-bayang Pemberangusan Ruang Demokrasi, Dusta Akademik, dan Represi?".

Baca juga: Izin Pinjam Gedung Dibatalkan, Lokasi Debat Rektor dan Dosen Unnes Dipindahkan

Selain itu, di sisi kiri ruangan ada sebuah poster besar bertuliskan "Antara Benar atau Salah, Kampus Konservasi Pro Demokrasi?".

Sementara ada juga di sisi kanan tampak poster bertuliskan "Berani Debat Hebat".

Gelaran Diskusi Publik Gunawan Permadi selaku Pimred Suara Merdeka (kiri), Dosen Unnes Sucipto Hadi Purnomo, Menteri Kajian Strategis BEM KM Unnes selaku penyelenggara Ignatius Rhadite dan Triyono Lukmantoro pakar Komunikasi Undip (kanan).KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Gelaran Diskusi Publik Gunawan Permadi selaku Pimred Suara Merdeka (kiri), Dosen Unnes Sucipto Hadi Purnomo, Menteri Kajian Strategis BEM KM Unnes selaku penyelenggara Ignatius Rhadite dan Triyono Lukmantoro pakar Komunikasi Undip (kanan).

Acara tersebut juga turut menghadirkan Budayawan Gunawan Budi Susanto selaku moderator, Gunawan Permadi selaku Pemimpin Redaksi Harian Suara Merdeka, Donny Danardono pakar Hukum dan Komunikasi Unika Soegijapranata serta Triyono Lukmantoro pakar Komunikasi Undip.

Hingga acara selesai, Fathur Rokhman tak kunjung datang ke lokasi acara.

Sementara itu, Sucipto Hadi Purnomo mengapresiasi inisiatif mahasiswa menyelenggarakan acara debat akademik.

"Saatnya kita menuntaskan persoalan-persoalan yang membelit diri kita dengan cara bersembunyi di tempat yang terang. Debat adalah cara untuk mengajarkan kepada khalayak, ayo kulitilah saya, kupaslah saya di mana letak dosa-dosa saya," ujar Sucipto.

Sucipto Hadi Purnomo seorang dosen yang mengajar jurusan Bahasa dan Sastra Jawa ini telah dibebastugaskan dari jabatannya pada Rabu (12/2/2019).

 

Pihak kampus menyoroti postingan di akun facebook miliknya yang dianggap menghina Presiden Jokowi.

Dalam postingan yang diunggahnya pada 10 Juni 2019, dia menulis ''Penghasilan anak-anak saya menurun drastis tahun ini. Apakah Ini Efek Jokowi yang terlalu asyik dengan Jan Ethes?".

Menurut Sucipto, postingan tersebut tidak mempersoalkan apapun, bahkan sebagai masyarakat akademik, dia mengajak Rektor Unnes untuk menggelar debat terbuka.

Sementara itu, Rektor Unnes Fathur Rokhman sempat menerima tantangan debat terbuka dari Sucipto Hadi Purnomo.

"Kalau soal debat saya terbuka saja karena saya memang senang keilmuan. Kalau itu inisiatif dari Dosen ya monggo (silahkan) saja digelar," jelas Fathur kepada Kompas.com, Selasa (18/2/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com