PRABUMULIH, KOMPAS.com - Kasus perampokan dan penyekapan terhadap sorang asisten rumah tangga (ART) bernama Etty Susanty (sebelumnya disebutkan sebagai penjaga toko) ternyata hanya sebuah rekayasa dari “korban” Etty Susanty.
Perisitiwa ini sebelumnya menghebohkan warga Prabumulih, Sumatera Selatan. Sebab, terjadi di Jalan Padat Karya Kelurahan Gunung Ibul, Kecamatan Prabumulih Timur, Prabumulih.
Terungkapnya bahwa kasus perampokan dan penyekapan itu hanyalah sebuah rekayasa, setelah polisi dari Satreskrim Polres Prabumulih melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi dan meminta keterangan saksi-saksi, termasuk korban.
Baca juga: Drama Perampokan Toko di Prabumulih, Penjaga Toko dan Bayi 10 Bulan Disekap Selama 1 Jam
Dari pemeriksaan itu, polisi menemukan banyak kejanggalan dan ketidaksesuaian dari keterangan korban dan fakta-fakta di lapangan.
Wakapolres Prabumulih Kompol Agung Adhitya mengatakan, Jumat (21/2/2020), kejanggalan-kejanggalan itu seperti tidak ada sidik jari pelaku perampokan di titik pelaku masuk dan mengancam Etty dengan pisau.
Padahal, dikatakan Etty, berjumlah dua orang.
Baca juga: Kades Jadi Otak Perampokan Sadis di Sumsel, Sudah Beraksi 4 Kali