Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi SMP yang Disekap Pasutri di Brebes untuk Threesome Dipaksa Suntik KB

Kompas.com - 21/02/2020, 13:47 WIB
Tresno Setiadi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BREBES, KOMPAS.com - Siswi SMP korban pencabulan dan penyekapan pasangan suami istri Sarkum (51) dan Puroh (30) ternyata juga dipaksa menerima suntikan untuk mencegah kehamilan.

Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Brebes Iptu Puji Haryati mengungkapkan Puroh pernah mengantarkan korban ke bidan untuk suntik KB sebelum berhubungan bertiga bersama suaminya.

Agar kemauannya dituruti korban, Puroh sempat mengiming-imingi uang sebesar Rp 5 juta..

"Yang meminta hubungan badan bertiga itu istrinya," kata Puji, di Mapolres Brebes, Kamis (20/2/2020).

Baca juga: Punya Anak 2,5 Tahun, Istri yang Ajak Suami untuk Paksa Siswi SMP Threesome di Brebes Tak Ditahan

Setiap kali usai berhubungan, tersangka selalu memberikan uang ke korbannya. Mulai dari Rp. 20.000, hingga Rp. 100.000.

Aksinya tersebut berhasil ditutup rapat kedua tersangka. Bahkan, bibi korban yang sempat menanyakan keberadaan korban, selalu ditepis dengan mengaku tak melihatnya.

"Pernah bibi korban melihat korban berjalan ke arah rumah pelaku. Namun, saat ditanya tersangka mengaku tak mengetahuinya," kata Puji.

Baca juga: Suami Istri Sekap Siswi SMP dan Paksa Threesome di Brebes, Diduga Alami Kelainan Seksual

Sementara Sarkum di hadapan polisi, mengaku sudah melancarkan aksinya hingga sembilan kali. Dua di antaranya threesome bersama istrinya.

Selain dilakukan di rumah kosong, Sarkum mengaku pernah mengajak korban ke sebuah hotel di Purwokerto.

"Sembilan kali berhubungan badan. Di rumah dan di hotel. Kalau hubungan badan bertiga yang pertama kali meminta itu istri saya," kata Sarkum.

Selain mengamankan tersangka ke Mapolres Brebes setelah ditahan di Mapolsek Bumiayu, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti seperti celana dalam dan BH korban.

Bersama Sarkum juga turut diamankan barang-barang klenik seperti boneka jenglot dan keris.

Oleh Sarkum, boneka jenglot tersebut sebagai alat untuk menakut-nakuti korbanya untuk menyantet korban dan keluarganya jika tak menuruti aksi bejatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com