KOMPAS.com - Sejak menciptakan robot mini, omzet penjualan telur dadar ibu Agung Budi Wibowo meningkat.
Peningkatan omzet penjualan telur dadar bisa mencapai dua kali lipat.
"Sejak ada robot ini, banyak yang membeli telur dadar yang dijajakan ibu. Kalau sebelumnya keuntungan ibu Rp 30.000 hingga Rp 40.000 per hari, kini bisa untung Rp 50.000 hingga Rp 60.000 per hari," ujar Agung, Kamis (20/2/2020).
Selain itu, ibu Agung, Praptining Utami (55) tak lagi harus bersusah payah memasak telur dadar.
Baca juga: Pemuda Purworejo Belajar Ciptakan Robot untuk Bantu Ibunya Jualan Telur Dadar Lewat YouTube
Dengan robot pembuat telur dadar buatan anaknya, Praptining hanya perlu memencet tombol.
Tangan mekanis robot akan otomatis memasukkan adonan telur ke cetakan.
Seperti diketahui, Praptining memiliki gangguan pada mata sehingga harus mendekatkan wajahnya ke wajan jika hendak memasak telur dadar.
"Robot ini memang saya buat untuk memudahkan ibu berjualan karena ibu mengalami gangguan penglihatan. Setiap kali menuangkan adonan telur, harus dekat dengan wajan yang panas. Melihat hal itu saya tidak tega," ujar Agung.
Agung menjelaskan, dana yang dihabiskan menciptakan robot pembuat telur dadar sekitar Rp 1,5 juta.
Baca juga: Cerita Pemuda Lulusan SMK di Purworejo Ciptakan Robot Pembuat Telur Dadar Bantu Ibunya Berjualan
Untuk membuat robot tersebut memang harus membeli beberapa komponen di luar kota seperti Solo, Yogyakarta, dan Jakarta, karena belum ada di Purworejo.
Agung belajar menciptakan robot tersebut dari YouTube.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.