Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsor Tutup Jalan Trans-Sulawesi, Pengendara Harus Memutar Lebih Jauh

Kompas.com - 21/02/2020, 08:34 WIB
Amran Amir,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

TORAJA UTARA, KOMPAS.com - Jalan Trans-Sulawesi yang menghubungkan Toraja Utara dengan Mamuju, Sulawesi Barat, longsor karena hujan yang terus mengguyur wilayah tersebut hingga Jumat (21/2/2020) pagi.

Lokasi longsor berada di Dusun Palili, Lembang Sikuku,  Kecamatan Kapalapitu, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Material longsor berupa batu besar, kerikil, tanah, dan pepohonan menutupi badan jalan yang menyebabkan jalan penghubung terputus.

Baca juga: Catat, Hari Ini Ada Contraflow di Tol Cipularang Akibat Longsor

Bhabinkamtibmas Lembang Sikuku Aiptu Petrus Papakano mengatakan, longsor terjadi sejak Rabu (19/2/2020) malam sekitar pukul 20.30 Wita.

“Selama beberapa bulan terakhir ini terjadi hujan deras di daerah sini dan mengakibatkan jalan longsor yang menghubungkan Toraja Utara menuju Mamuju Sulawesi Barat tertutup material longsor sepanjang 100 meter, dengan ketinggian material mencapai 6 meter,” kata Petrus saat dikonfirmasi di lokasi, Jumat.   

Material batu besar berukuran 5 meter x 4 meter menyulitkan petugas untuk memindahkannya, begitu pun dengan material lainnya.

“Jalan tertutup batu besar dan pohon membuat jalan tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda dua  dan roda empat. Warga yang dibantu petugas polisi dan TNI sangat sulit menyingkirkan material dengan cara manual karena tumpukan material cukup tebal,” ucap Petrus.

Longsor yang menutup jalan sepanjang 100 meter membuat pengendara terpaksa harus memutar dan menempuh perjalanan yang lebih jauh.   

Baca juga: Longsor di Talegong Garut, 73 Warga Mengungsi karena Terancam Longsor Susulan

Kepala Dusun Palili Lembang Sikuku Heribertus Lobo mengatakan, terdapat 197 warga yang terdampak langsung.

Selain itu, di puncak dari lokasi longsor terdapat dua rumah warga yang terancam.

“Kami sudah imbau kepada warga jika terjadi hujan agar menyingkir terlebih dahulu karena kami khawatir terjadi longsor susulan,” ujar Heribertus.

Warga berharap pemerintah segera memperbaiki jalan tersebut agar akses warga segera normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com