Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Priscilla, Perempuan yang Jatuh Cinta pada Cokelat: Dirikan Pabrik, Toko dan Museum di Padang

Kompas.com - 21/02/2020, 07:04 WIB
Perdana Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Pada November 2019 lalu, Priscilla membeli mesin pengolah cokelat dengan kapasitas 100 kilogram per hari.

Kemudian dia membuka Rumah Cokelat Lile di Jalan Alang Lawas Padang.

Di rumah cokelat itu, dijual berbagai jenis dan varian cokelat dengan kualitas hampir sama dengan olahan luar negeri.

"Saya sudah pelajari dan membeli mesin yang sama dengan pengolah cokelat luar negeri sehingga kualitasnya sama," jelas Priscilla.

Harga yang dipatok cukup murah, yaitu hanya Rp 40.000 per kemasan berat 70 gram dengan jenis dark cokelat 69 dan 54 persen cokelat serta milk 48 persen cokelat.

"Ada yang rasa kopi, susu dan spesifik rasa rendang," jelas Priscilla.

Buat museum

Kecintaan Priscilla pada cokelat bukan hanya sekedar membuka pabrik dan rumah cokelat saja.

Priscilla sejak di Perancis sudah mempelajari cokelat, mulai dari sejarah, jenis hingga cara menanam dan mengolahnya.

Kecintaannya itu juga dibarengi dengan mempraktikkan sendiri cara menanam cokelat.

"Saat ini ada 7 hektare lahan yang ditanam cokelat. Saat senggang, saya datang ke kebun untuk melihat dan merawatnya," jelas Priscilla.

Menurut Priscilla, tanaman cokelat ini harus disayangi dan dipantau karena tidak boleh kotor dan dihinggapi hama.

"Harus disayangi dan dirawat. Jangan sampai kena hama. Kalau sudah kena maka harus segera dipotong agar tidak pindah ke tempat lain," kata Priscilla.

Saat mempelajari cokelat ini, Priscilla mengumpulkan berbagai macam literasi.

Semua literasi itu akhirnya dipajang dalam sebuah ruangan yang dia sebut sebagai museum cokelat.

"Di museum itu berisikan berbagai macam literasi yang saya kumpulkan seperti sejarah cokelat, jenisnya, teknik menanam dan mengolah cokelat," jelas Priscilla.

Cita-cita jadi produsen cokelat

Priscilla memiliki cita-cita agar Indonesia menjadi produsen hasil olahan cokelat di dunia.

Baca juga: Kisah Risky, Calon Polisi yang Viral karena Cium Kaki Ayahnya

Apalagi Indonesia merupakan penghasil biji cokelat di dunia sehingga bahan baku sudah tersedia.

"Kalau pengolahan cokelat sudah menjamur di Indonesia, saya yakin biji cokelat Indonesia tidak lagi diekspor tapi sudah diolah di dalam negeri. Ini harapan saya," kata Priscilla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com