Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Sosok Risma di Mata Penghinanya, Zikria | Batam Krisis Air Bersih?

Kompas.com - 21/02/2020, 06:40 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Berita tentang pernyataan Zikria Dzatil, pelaku penghinaan kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, menjadi sorotan.

Zikria mengaku, selama menjalani proses hukum, dirinya lebih mengenal sosok Risma.

"Awalnya saya tidak begitu mengenal sosok Bunda Risma dan baru di sinilah (tahanan) saya mengenalnya," kata Zikria.

Sementara itu, berita seorang ayah di Kelurahan Besar, Kecamatan Alam Barajo, Jambi, berinisial SD (42), juga menyita perhatian.

SD tega berbuat tak senonoh ratusan kali terhadap anak kandungnya yang berusia belasan tahun.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Pengakuan Zikria, pelaku kasus penghinaan Risma

Zikria Dzatil, tersangka Penghina Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dijemput suaminya Daru Asmara Jaya, usai dibebaskan setelah penangguhan penahanannya dikabulkan penyidik Polrestabes Surabaya, Senin (17/2/2020).KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN Zikria Dzatil, tersangka Penghina Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dijemput suaminya Daru Asmara Jaya, usai dibebaskan setelah penangguhan penahanannya dikabulkan penyidik Polrestabes Surabaya, Senin (17/2/2020).

Zikria berharap dapat bertemu langsung dengan Risma. Hal itu bukannya tanpa alasan, karena selama perjalanan kasus itu, dirinya mengenal sosok lain dalam diri Risma.

"Dengan harapan besar, semoga Bunda Risma mau bertemu langsung karena saya merasakan kebaikan sosok Bunda Risma sebagai sosok ibu," ungkap dia.

Zikria kini telah menyadari bahwa apa yang dilakukannya salah. Ia pun berjanji tak akan mengulangi perbuatannya.

Baca berita selengkapnya: Zikria Dzatil: Awalnya Saya Tak Mengenal Sosok Bunda Risma, di Sinilah Saya Mengenalnya

2. Kasus ayah cabuli anak kandungnya di Jambi

Ilustrasi PencabulanKOMPAS.COM/HANDOUT Ilustrasi Pencabulan

Dari hasil penyelidikan sementara, SD melakukan tindakan bejat tersebut hingga 100 kali.

"Pelaku sudah lebih dari 100 kali menyetubuhi anak kandungnya sendiri, layaknya pasangan suami istri," kata Wakasat Reskrim Polresta Jambi Iptu Irwan, dikutip Tribun Jambi, Rabu (19/2/2020).
Menurut Irwan, SD menyetubuhi anaknya dalam kurun waktu tiga tahun, yakni sejak 2017 hingga 2020.

"Kejadian awalnya di tahun 2017 dan aksi pelaku yang terakhir di 29 Januari 2020," katanya.

Baca berita selengkapnya: Ayah Setubuhi Anak Kandung Kala Istri Sakit Keras Selama 3 Tahun

3. Gara-gara menolak ajakan damai

Aan Anwar (26) pelaku penusukan Jerry Zakti (40) saat berada di Polres Musi Rawas, Sumatera Seltan. Aan nekat menusuk Jerry lantaran ia menolak berdamai setelah ayahnya menjadi korban kecelakaan.ISTIMEWA Aan Anwar (26) pelaku penusukan Jerry Zakti (40) saat berada di Polres Musi Rawas, Sumatera Seltan. Aan nekat menusuk Jerry lantaran ia menolak berdamai setelah ayahnya menjadi korban kecelakaan.

Peristiwa kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Musi Rawas, pada hari Senin (17/2/2020) berujung maut.

Jerry Zakti (40), anak korban laka lantas tersebut, tewas ditusuk oleh pihak keluarga penabrak.

Peristiwa ini terjadi di Dusun II, Desa Pedang, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan.

Polres Musi Rawas Sumatera Selatan sendiri telah menangkap Aan Anwar (26), pelaku pembunuhan.

Aksi pembunuhan itu terjadi saat korban menolak ajakan damai kasus laka lantas.

Baca berita selengkapnya: Tolak Ajakan Damai Penabrak Motor Ayahnya, Anak Korban Tewas Ditusuk

4. Bocah 7 tahun tewas setelah dianiaya gara-gara minum teh

Ilustrasi jenazah. Ilustrasi jenazah.

Polisi telah mengamankan, Vianita Handayani Elfana Hasan (35), usai menganiaya keponakannya hingga meninggal dunia, Selasa (18/2/2020).

Peristiwa itu terjadi di Desa Kaliorang RT 15 Jalan HM Ardan, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Korban berinisial PR (7) dibenturkan ke pintu dengan keras hingga mengalami luka berat di bagian kepala hingga meninggal dunia, Selasa.

Dalam pemeriksaan, pelaku mengaku kesal karena korban minum teh.

"Pengakuan pelaku (Vianita), dia emosi karena anak ini minum teh. Kalau minum teh korban kena semacam alergi gitu. Jadi dia (pelaku) jengkel benturkan ke pintu," kata Kapolsek Kaliorang, AKP Pujito.

Baca berita selengkapnya: Hanya karena Minum Teh, Bocah 7 Tahun Disiksa hingga Tewas

5. Kondisi stok air di Batam menipis

Ketersediaan air baku di Kota Batam mulai mengkhawatirkan. Debit air yang ditampung di 5 waduk mulai mengalami penyusutan. Penyusutan paling mengkhawtirkan terjadi di Waduk Duriangkang hingga -3 meter yang kini menopang 80 persen kebutuhan kota Batam, Rabu (19/2/2020).KOMPAS.COM/HADI MAULANA Ketersediaan air baku di Kota Batam mulai mengkhawatirkan. Debit air yang ditampung di 5 waduk mulai mengalami penyusutan. Penyusutan paling mengkhawtirkan terjadi di Waduk Duriangkang hingga -3 meter yang kini menopang 80 persen kebutuhan kota Batam, Rabu (19/2/2020).

Berdasar data dari dashbord sistem pengelolaan air terintergrasi milik PT Aditya Tirta Batam (ATB), ketersediaan air baku di Kota Batam mulai mengkhawatirkan.

Debit air yang ditampung di 5 waduk mulai mengalami penyusutan. Penyusutan paling mengkhawatirkan terjadi di Waduk Duriangkang, yang kini menopang 80 persen kebutuhan kota Batam.

Dashbord sistem pengelolaan air terintergrasi milik PT ATB adalah teknologi terbaru milik perusahaan yang telah mengantongi paten dari Kemenkumham.

"Mudah-mudahan Tuhan mendengarkan doa kita, hingga akhirnya Batam diberikan hujan dan ketersediaan air bersih bisa kembali bertambah," kata Presiden Direktur ATB, Benny Adrianto Antonius ditemui di kantornya, Rabu (19/2/2020).

Baca berita selengkapnya: Stok Air di Batam Hanya Cukup Sampai Mei, Warga Batam Diimbau Berdoa

(Penulis: Kontributor Palembang, Aji YK Putra, Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton, Kontributor Batam, Hadi Maulana, Kontributor Batam, Hadi Maulana | Editor: Khairina, Farid Assifa, Aprillia Ika, Pythag Kurniati)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com