Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Sosok Risma di Mata Penghinanya, Zikria | Batam Krisis Air Bersih?

Kompas.com - 21/02/2020, 06:40 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

Peristiwa kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Musi Rawas, pada hari Senin (17/2/2020) berujung maut.

Jerry Zakti (40), anak korban laka lantas tersebut, tewas ditusuk oleh pihak keluarga penabrak.

Peristiwa ini terjadi di Dusun II, Desa Pedang, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan.

Polres Musi Rawas Sumatera Selatan sendiri telah menangkap Aan Anwar (26), pelaku pembunuhan.

Aksi pembunuhan itu terjadi saat korban menolak ajakan damai kasus laka lantas.

Baca berita selengkapnya: Tolak Ajakan Damai Penabrak Motor Ayahnya, Anak Korban Tewas Ditusuk

4. Bocah 7 tahun tewas setelah dianiaya gara-gara minum teh

Polisi telah mengamankan, Vianita Handayani Elfana Hasan (35), usai menganiaya keponakannya hingga meninggal dunia, Selasa (18/2/2020).

Peristiwa itu terjadi di Desa Kaliorang RT 15 Jalan HM Ardan, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Korban berinisial PR (7) dibenturkan ke pintu dengan keras hingga mengalami luka berat di bagian kepala hingga meninggal dunia, Selasa.

Dalam pemeriksaan, pelaku mengaku kesal karena korban minum teh.

"Pengakuan pelaku (Vianita), dia emosi karena anak ini minum teh. Kalau minum teh korban kena semacam alergi gitu. Jadi dia (pelaku) jengkel benturkan ke pintu," kata Kapolsek Kaliorang, AKP Pujito.

Baca berita selengkapnya: Hanya karena Minum Teh, Bocah 7 Tahun Disiksa hingga Tewas

5. Kondisi stok air di Batam menipis

Ketersediaan air baku di Kota Batam mulai mengkhawatirkan. Debit air yang ditampung di 5 waduk mulai mengalami penyusutan. Penyusutan paling mengkhawtirkan terjadi di Waduk Duriangkang hingga -3 meter yang kini menopang 80 persen kebutuhan kota Batam, Rabu (19/2/2020).KOMPAS.COM/HADI MAULANA Ketersediaan air baku di Kota Batam mulai mengkhawatirkan. Debit air yang ditampung di 5 waduk mulai mengalami penyusutan. Penyusutan paling mengkhawtirkan terjadi di Waduk Duriangkang hingga -3 meter yang kini menopang 80 persen kebutuhan kota Batam, Rabu (19/2/2020).

Berdasar data dari dashbord sistem pengelolaan air terintergrasi milik PT Aditya Tirta Batam (ATB), ketersediaan air baku di Kota Batam mulai mengkhawatirkan.

Debit air yang ditampung di 5 waduk mulai mengalami penyusutan. Penyusutan paling mengkhawatirkan terjadi di Waduk Duriangkang, yang kini menopang 80 persen kebutuhan kota Batam.

Dashbord sistem pengelolaan air terintergrasi milik PT ATB adalah teknologi terbaru milik perusahaan yang telah mengantongi paten dari Kemenkumham.

"Mudah-mudahan Tuhan mendengarkan doa kita, hingga akhirnya Batam diberikan hujan dan ketersediaan air bersih bisa kembali bertambah," kata Presiden Direktur ATB, Benny Adrianto Antonius ditemui di kantornya, Rabu (19/2/2020).

Baca berita selengkapnya: Stok Air di Batam Hanya Cukup Sampai Mei, Warga Batam Diimbau Berdoa

(Penulis: Kontributor Palembang, Aji YK Putra, Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton, Kontributor Batam, Hadi Maulana, Kontributor Batam, Hadi Maulana | Editor: Khairina, Farid Assifa, Aprillia Ika, Pythag Kurniati)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com