Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Lagi Diusik, Pemkab Ciamis Didesak Terbitkan Buku Sejarah Galuh

Kompas.com - 20/02/2020, 22:50 WIB
Candra Nugraha,
Dony Aprian

Tim Redaksi

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Ciamis Nanang Permana menuturkan, sejumlah tokoh sepakat tak perlu melaporjan RIdwan Saidi ke polisi.

"Sikap pribadi, saya memaafkan. Eksistensi Galuh tak ditentukan oleh Ridwan Saidi. Jika dilaporkan gede-gedean betapa mudahnya kita terusik," katanya.

Tokoh lainnya, Abah Agus Marcusi mengatakan, Ridwan Saidi sebaiknya dibiarkan saja.

"Kita jangan terbawa bodoh, biarin saja," katanya.

Namun ada pula beberapa tamu undangan yang tetap ingin mempolisikan Ridwan Saidi.

Diberitakan sebelumnya, warganet dihebohkan dengan pernyataan Ridwan di kanal Youtube Macan Idealis, Rabu (12/2/2020).

"Mohon maaf ya dengan saudara-saudara di Ciamis. Di Ciamis itu enggak ada kerajaan," kata Ridwan di tayangan video tersebut.

Menurut Saidi, petunjuk adanya kerajaaan bisa dilihat dari indikator ekonomi dan dia mempertanyakan apakah ada penghasilan dari daerah Ciamis.

"Ciamis penghasilannya apa? Pelabuhan di selatan kan bukan pelabuhan niaga. Sama dengan pelabuhan di Teluk Bayur. Bukan pelabuhan niaga. Hanya pelabuhan penumpang. Di Ciamis juga sama, lalu dagang apa?" kata Saidi.

Lalu, Ridwan mengatakan, untuk membiayai sebuah kerajaan harus ada indikator ekonomi, salah satunya adalah pelabuhan.

Saidi juga menyampaikan, penamaan kata Galuh agak keliru. Kata dia Galuh berarti brutal.

"Sunda Galuh saya kira agak keliru penamaannya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com