Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/02/2020, 22:50 WIB
Candra Nugraha,
Dony Aprian

Tim Redaksi

CIAMIS, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Ciamis didesak untuk menerbitkan buku sejarah Galuh di akhir acara Gelar Usik Galuh (Silaturahmi Nanjeurkeun Galuh), di Aula Setda Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (20/2/2020).

Desakan ini supaya tak ada lagi pihak-pihak yang berani mengusik bahkan menganggap fiktif Kerajaan Galuh.

"Hikmah adanya polemik Ridwan Saidi terkait Galuh, terbitkan buku sejarah Galuh yang dikuatkan penelitian kompeten. Sampaikan materi sejarah Galuh melalui kurikulum kepada siswa, dan mahasiswa. Rawat prasasti yang ada," jelas Ketua KNPI Kabupaten Ciamis Tohirin.

Senada dengan Tohirin, Guru Besar Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjajaran Nina Herlina mengusulkan penerbitan buku sejarah resmi Kabupaten Ciamis dengan metode penelitian paling mutakhir.

"Jika saya dan tim ditunjukan (menerbitkan buku), saya tidak ingin dibiayai dengan proyek. Saya hanya butuh Rp 195 juta, kalau di proyek (khawatir) ditulis Rp 400 juta," jelas Nina.

Baca juga: Dedi Mulyadi Bantah Ridwan Saidi, Sebut Kerajaan Galuh Tidak Fiktif dan Ada Buktinya

Uang Rp 195 juta itu, kata Nina, untuk mencetak buku sejarah ini dan memperbanyaknya.

Buku itu akan didistribusikan kepada guru-guru sejarah MGMP.

"Uang itu bisa termasuk biaya menata guru sejarah," kata Nina.

Mendengar pernyataan Nina, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya langsung bereaksi.

Herdiat lantas memasukan dua gepok uang pecahan Rp 100 ribu atau senilai Rp 20 juta.

Aksi Herdiat kemudian diikuti tamu undangan yang menghadiri acara ini.

Mereka satu persatu maju dan memasukan uang yang ditampung di sehelai kain.

Baca juga: Kamis, Pemkab Ciamis Kumpulkan Sejarawan, Budayawan hingga Ulama Bahas Polemik Galuh

Uang hasil patungan itu terkumpul sebanyak Rp 44,7 juta.

"Supaya tidak menyesatkan generasi kita ke bawah, kita setuju buat buku sejarah Galuh yang legitimit," jelas Herdiat.

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com