Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berperilaku Aneh, Polisi Bawa Penganiaya Bocah hingga Tewas Hanya karena Minum Teh ke Psikolog

Kompas.com - 20/02/2020, 19:30 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Penganiaya ponakan hingga tewas di Desa Kaliorang, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, dibawa ke psikolog.

Pelaku bernama Vianita (35) ini menunjukan perilaku aneh saat diperiksa polisi.

Kapolsek Kaliorang, AKP Pujito menuturkan pelaku menunjukkan sikap seolah tak bersalah setelah membenturkan kepala ponakannya ke pintu hingga tewas.

"Dia (pelaku) malah tidur santai," kata Pujito saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/2/2020).

Baca juga: Hanya karena Minum Teh, Bocah 7 Tahun Disiksa hingga Tewas

Bahkan saat dijemput polisi, pelaku tak mau bangun. Polisi bersama warga ramai-ramai menggendong hingga ke Mapolsek Kaliorang.

"Kami angkat (gendong) dia malam-malam, kalau orang yang enggak tahu masalah, bisa pikir kami siksa. Padahal dia enggak mau berdiri atau berjalan," ungkap Pujito.

Sampai di kantor polisi, pelaku tetap dalam posisi tidur. Dia juga tidak bisa diajak bicara. Bahkan, semalaman tidur pulas di kantor polisi.

"Dia baru bisa diajak berbicara pagi, tapi enggak konsisten. Pelaku hanya mengakui membenturkan korban ke pintu, karena emosi," terangnya.

Baca juga: Pelaku Penganiayaan Satu Keluarga di Kalbar Sempat Datangi Rumah Duka

Meski begitu, kata Pujito, pelaku kadang menunjukkan sikap sadar dan bisa diajak bicara. Tatapannya pun tidak kosong.

"Kalau dibilang gangguan jiwa, enggak juga. Karena diajak ngobrol kadang nyambung. Kalau orang gangguan jiwa biasanya tatapannya kosong. Tapi biarlah nanti psikolog yang pastikan mental dia (pelaku)," jelas dia.

Vianita kini dalam tahanan Polsek Kaliorang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com