Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektorat Unnes Minta Debat Rektor dan Dosen yang Diduga Hina Jokowi Ditangguhkan

Kompas.com - 20/02/2020, 19:14 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

SEMARANG, KOMPAS.com- Rektorat Universitas Negeri Semarang meminta debat antara Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Fathur Rokhman dan dosen Unnes Sucipto Hadi Purnomo untuk ditangguhkan.

Permintaan itu sudah dilayangkan melalui surat resmi bernomor B/937/KM/2020 ke Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Unnes pada Rabu (19/2/2020).

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Unnes Abdurrahman mengatakan debat itu sebaiknya ditunda hingga ada kejelasan soal formatnya.

Baca juga: Izin Pinjam Gedung Dibatalkan, Lokasi Debat Rektor dan Dosen Unnes Dipindahkan

Format debat, disebut Abdurrahman, seharusnya disepakati oleh kedua pihak.

"Kalau tidak ada aturan dan ketentuan yang disepakati bisa menjadi liar “saur mauk” dan tidak ada dampak akademik yang didapat,” ujar Abdurrahman dalam keterangan tertulis, Kamis (20/2/2020).

Selain itu, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unnes Martono menyampaikan, pembebastugasan Sucipto Hadi Purnomo sudah tidak perlu diperdebatkan lagi.

Baca juga: Menanti Debat Rektor dan Dosen Unnes yang Diduga Hina Jokowi...

Apalagi, katanya, saat ini dosen itu sedang dalam proses pemeriksaan. Tidak disebutkan lembaga yang memeriksa Sucipto.

"Keputusan pembebasantugasan dosen sementara adalah sudah sesuai kaidah akademik, sesuai surat permintaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atas temuan di media sosial yang bersangkutan," kata Martono.

 

Sebelumnya diberitakan, Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Unnes mendapatkan surat pembatalan izin penggunaan Gedung Graha Cendikia Fakultas Teknik yang jadi tempat debat.

Surat pembatalan izin itu ditandatangani Wakil Dekan II Fakultas Teknik Unnes yang mengatasnamakan dekan.

Presiden Mahasiswa BEM KM Unnes Fajar Ahsanul Hakim mengatakan, Dekanat Fakultas Teknik Unnes sebelumnya sudah memberikan izin salah satu gedungnya jadi lokasi debat antara rektor dan dosen di kampus tersebut.

Baca juga: Di Balik Penonaktifan Dosen Unnes yang Diduga Hina Jokowi, Status 8 Bulan Lalu hingga Kasus Plagiarisme

Izin itu diberikan pada Rabu (19/02/20) setelah BEM bertemu langsung dengan Dekan Fakultas Teknik Unnes.

"Alasannya karena Pimpinan, Dekan, staff dan termasuk operator ruangan dan genset mengikuti Rapat Kerja Fakultas Teknik di Jepara," kata Fajar Ahsanul Hakim, Kamis (20/2/2020).

Namun, Fajar memastikan debat akademik itu tetap terlaksana meski harus pindah tempat ke lantai 2 Pusat Kegiatan Mahasiswa UNNES.

Sucipto Hadi Purnomo seorang dosen yang mengajar jurusan Bahasa dan Sastra Jawa ini telah dibebastugaskan dari jabatannya pada Rabu (12/2/2019).

Pihak kampus menyoroti postingan di akun facebook miliknya yang dianggap menghina Presiden Jokowi.

 

Dalam postingan yang diunggahnya pada 10 Juni 2019, dia menulis ''Penghasilan anak-anak saya menurun drastis tahun ini. Apakah Ini Efek Jokowi yang terlalu asyik dengan Jan Ethes?".

Menurut Sucipto, postingan tersebut tidak mempersoalkan apapun, bahkan sebagai masyarakat akademik, dia mengajak Rektor Unnes untuk menggelar debat terbuka.

"Ini kan masyarakat akademik, kenapa tidak dibuat saja debat terbuka dengan menghadirkan ahli bahasa, ahli komunikasi dan ahli politik," tandasnya.

Sementara itu, Rektor Unnes Fathur Rokhman menerima tantangan debat terbuka dari Sucipto Hadi Purnomo yang diduga melakukan penghinaan dan menyebar ujaran kebencian terhadap Presiden Joko Widodo.

"Kalau soal debat saya terbuka saja karena saya memang senang keilmuan. Kalau itu inisiatif dari Dosen ya monggo (silahkan) saja digelar," jelas Fathur kepada Kompas.com, Selasa (18/2/2020).

 

Penulis: Kontributor Semarang, Riska Farasonalia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com