PINRANG, KOMPAS.com-Nur Ralda, mahasiswi Hubei Polytechnic University yang kembali ke kampung halamannya di Pinrang, Sulawesi Selatan, mengaku kesulitan untuk berkuliah secara online.
Pasalnya, laptop Nur Ralda tertinggal di China. Benda itu tidak sempat dia bawa saat dievakuasi dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
"Saya juga terkendala Jaringan, karena aplikasi yang dipakai membutuhkan jaringan internet yang baik," kata Nur Ralda, Kamis (20/02/2020).
Baca juga: Virus Corona Sebabkan Liga Super China Ditunda
Agar tetap bisa mengikuti perkuliahan, Nur Ralda memanfaatkan telepon genggamnya. Dia harus meminta dosennya mengirimkan video perkuliahan lewat aplikasi pesan singkat.
"Terpaksa saya meminta video dosen yang lagi menjelaskan, beruntung dosen memberikan video materi perkuliahan melalui pesan chat," ungkap Nur Ralda.
Perempuan ini merupakan satu dari sejumlah mahasiswa Indonesia di Wuhan yang dievakuasi pemerintah.
Baca juga: Kehilangan Turis China, Hotel di Bali Alami Kerugian
Setelah menjalani karantina selama 14 hari di Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, Nur Ralda kembali ke kampung halamannya.