BANDUNG, KOMPAS.com - Untuk memberdayakan penyandang tunanetra pasca perubahan satus dari Panti Sosial Bina Netra, Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) Wyata Guna meluncurkan sebuah aplikasi pijat tunanetra.
Aplikasi yang diluncurkan pada Kamis (20/2/2020) di Hotel Grand Setiabudi Bandung ini bernama Lapak Spa.
"Lapak Spa dibuat adalah untuk menjembatani antara pemijat dan pengguna layanan pijat untuk percepatan layanan karena menggunakan teknologi online berbasis internet," kata Kepala Seksi Asmen dan Advokasi Sosial BRSPDSN Wyata Guna Asep Hery Kusuma Wardana kepada Kompas.com, Kamis siang.
Baca juga: Kasus 32 Mahasiswa Tunanetra Tidur di Halte, Akibat Pemprov Jabar Belum Siap
Lebih lanjut Asep menjelaskan, aplikasi tersebut dikelola oleh Rumah Bugar Wyata Guna yang sudah mengeluarkan layanan Pijat Spa sejak tahun 2015 lalu.
Para penyandang tunanetra yang dibina di BRSPDSN Wyata Guna nantinya akan diantar ke konsumen yang memesan layanan pijat via aplikasi Lapak Spa.
"Ini online, panggilan ke rumah," ucapnya.
Asep menambahkan, sistem kerja sama dengan penyandang tunanetra yang diberdayakan dalam aplikasi tersebut adalah bagi hasil.
"(Tarifnya) Rp. 70.000 per jam, (setor) ke Lapak Spa 10 persen," tuturnya.
Meski demikian, Asep mengatakan pemberdayaan tunanetra di BRSPDSN Wyata Guna tidak hanya menjadi tukang pijat saja.
Menurut dia, ada keahlian lain yang diajarkan kepada penyandang tunanetra selain pijat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.