Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diguyur Hujan Semalaman, Sejumlah Ruas Jalan di Semarang Banjir

Kompas.com - 20/02/2020, 14:37 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG,KOMPAS.com - Hujan yang mengguyur Kota Semarang sejak Rabu (19/2/2020) sore menyebabkan sejumlah wilayah terendam banjir.

Pantauan Kompas.com pada Kamis (20/2/2020) siang, Jalan MT. Haryono menuju Bundaran Bubakan telah tergenang air dengan ketinggian di atas 15 sentimeter.

Arus lalu-lintas kendaraan di jalan searah tersebut terpantau ramai lancar.

Baca juga: Kata Dinas PU Semarang soal Muka Tanah Turun 15 Sentimeter Tiap Tahun

Sebagian pengendara mobil dan sepeda motor nekat menembus genangan air. Sebagian pengendara sepeda motor lainnya melintasi jalan itu dengan naik ke trotoar.

Sejumlah petugas dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang sudah berada di lokasi untuk mengatasi aliran air yang tersumbat.

"Ada sumbatan sampah di selokan sehingga airnya meluap. Jadinya mampet. Ini masih disedot pakai pipa tangki," kata Suwarno, petugas DPU Kota Semarang, Kamis (20/2/2020).

Baca juga: Hujan Mengguyur Pekalongan, Jalur Pantura Terendam Banjir

Suwarno mengatakan, Jalan MT Haryono menuju Bubakan memang kerap kali terendam banjir akibat rob atau guyuran hujan.

 

Untuk genangan pada hari ini, disebut Suwarno, karena curah hujan.

"Hujan terus dari kemarin sore baru reda tadi pagi. Langsung kita ke lokasi. Tapi memang agak lama penanganannya. Seharian mungkin belum bisa surut. Kalau nanti tidak hujan lagi ya besok mungkin sudah kering," jelasnya.

Sementara itu, Sofa (50), warga Kelurahan Purwodinatan mengungkapkan sejak dilakukan betonisasi pada 20 tahun yang lalu wilayah tersebut seringkali terendam banjir.

Menurutnya, penanganan banjir di daerahnya tidak berjalan baik karena hanya dilakukan dengan sistem pompa saja. Selain itu sistem drainase tidak berfungsi optimal.

"Kalau hanya dipompa saja cuma bersifat sementara. Jadi tidak pengaruh kalau hujan deras ya pasti akan banjir lagi. Ditambah pembangunan drainasenya buruk," tandasnya.

Padahal, lanjut Sofa, di bawah trotoar sepanjang di Jalan MT. Haryono tersebut dulunya merupakan aliran sungai selebar 2 meter.

"Dulu waktu kecil di sini ada aliran sungai. Airnya juga bening dan banyak ikannya. Terus beberapa lama dibangun trotoar dan cuma ditutup papan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com