GARUT, KOMPAS.com - Sebanyak 73 warga Kampung Legok Bintinu Desa Sukamaju Kecamatan Talegong, masih mengungsi pascabencana longsor yang melanda kampung ini pada Senin (17/02/2020) dini hari.
Bencana longsor tersebut menewaskan satu orang warga, akibat tertimbun longsoran.
Yeyet, Kepala Desa Sukamaju yang ditemui di posko kesehatan pengungsi di Kampung Legok Bintinu, Kamis (20/02/2020) mengungkapkan, ada potensi longsor susulan yang mengancam 24 rumah warga yang dihuni 73 jiwa.
Baca juga: Longsor di Talegong Garut, 1 Warga Tewas Tertimbun dan 31 Orang Mengungsi
Dari 24 bangunan yang terancam longsor susulan, sebanyak 14 rumah di antaranya masuk zona merah yang sama sekali sudah tidak bisa ditempati pemiliknya.
Karena, lokasinya sangat dekat dengan lokasi longsoran yang terjadi pada Senin dini hari.
"Barang-barangnya juga sudah dikeluarkan oleh pemiliknya, bahaya kalau ditempati," katanya.
Baca juga: Longsor di Garut, Satu Petani Tewas Tertimpa Batu, Satu Warga Hilang
Kebanyakan, mereka tinggal di rumah Ketua RW 03 yang rumahnya besar.
Sisanya menyebar di rumah warga.
Baca juga: Tragedi Tembok Rumah Ambrol Dini Hari di Ciawi, Satu Keluarga Tewas Tertimbun
Uteng Mansyur, petugas kesehatan dari Puskesmas Talegong yang membuka posko kesehatan di dekat lokasi longsor mengungkapkan, secara fisik kondisi kesehatan warga masih cukup baik.
Keluhan kesehatan hanya flu-flu ringan karena faktor cuaca.
"Mereka kan tinggal dalam satu ruangan bersama-sama, kalau flu kan mudah menular," katanya.
Baca juga: Longsor Landa Kabupaten Solok, 1.650 Warga Terisolasi
Meski demikian, menurut Uteng tidak sedikit warga yang jadi pengungsi masih terlihat trauma dengan peristiwa longsor yang menimpa kampung mereka.
Sebelumnya diberitakan, Senin (17/02/2020) dini hari, longsor menimpa kampung Legok Bintinu Desa Sukamaju.
Sebuah rumah tertimbun longsoran hingga satu orang penghuninya atas nama Karna (60) tewas dan baru ditemukan Selasa (18/02/2020) siang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.