Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Hubungan Sedarah Siswi SMA dengan Adiknya di Pasaman, Ini Kata Pakar Psikologi

Kompas.com - 20/02/2020, 13:37 WIB
Candra Setia Budi

Editor

Melihat dari kasus tersebut, menurut Rafika, ada ketidak sempurnaan dalam pengawasan di dalam keluarganya. Sehingga membuat anak ini mencari-cari edukasi pendidikan seksual sendiri. 

"Faktor bahwa seseorang harus tahu sebab akibat, kalau saya melakukan ini, maka akibatnya akan seperti ini, itu juga yang harus dipikirkan," ungkapnya.

Baca juga: Cerita Siswi SMA Pembuang Bayi Hasil Hubungan Sedarah, Ayah-Ibu Cerai dan Tak Tahu Akan Hamil

Dalam kasus ini, kata Rafika, tidak hanya pihak keluarga dan sekolah saja yang harus memperhatikan, lingkungan sekitar juga harus ikut.

Saat ini, untuk peduli sekarang sudah mulai berkurang karena induvidualisme yang terlalu tinggi. Selain itu juga tidak mau mencampuri aib keluarga orang lain dan sebagainya.

"Tapi ini ada kalahnya kita harus berasah bawah kita tidak mungkin hidup sendiri dan ada kalahnya kita harus tahu mana yang harus diperhatikan, dan mana yang harus tidak diperhatikan," katanya.

Baca juga: Polisi: Siswi SMA Pembuang Bayi dan Adiknya yang Masih SD Akui Berhubungan Intim Dua Kali

Ia menambahkan, maka dari itu mindset seseorang harus diubah. Karena lingkungan itu tidak terlepas dari sekolah, keluarga saja. Tapi lingkungan yang sifatnya sehari-hari harusnya ikut peduli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com