Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Hubungan Sedarah Siswi SMA dengan Adiknya di Pasaman, Ini Kata Pakar Psikologi

Kompas.com - 20/02/2020, 13:37 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Belum lama ini, masyarakat dihebohkan dengan adanya kasus hubungan sedarah yang dilakukan siswi SMA berinisial SHF (18), di Pasaman, Sumatera Barat, dengan adiknya IK (13).

Hubungan itu dilakukan sekitar bulan Juli-Agustus 2019, saat ibu dan kedua saudaranya sedang tidak ada di rumah.

Akibat hubungan terlarang itu, SHF pun hamil dan telah melahirkan. Oleh pelaku bayi tersebut dibuang ke saluran air hingga diketahui warga.

Baca juga: Siswi SMA Ditangkap karena Buang Bayi Hasil Hubungan Sedarah dengan Adiknya

SHF mengaku melakukan hubungan terlarang tanpa mengetahui akibatnya. Ia diduga berasal dari keluarga yang bermasalah (broken home). Ayah dan ibunya sudah bercerai sehingga SHF hidup bersama ibu dan tiga saudaranya dalam satu rumah.

Pakar Psikologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Rafika Nur Kusumawati mengatakan, melihat peristiwa ini,  pentingnya suatu pendidikan seksual diberikan kepada anak-anak walaupun masih banyak di daerah pedesaan yang menggangap tabuh tapi harus diberikan.

"Karena, salah satu yang harus digaris bawahin pengakuan pelaku yang mengatakan bahwa saya tidak tahu akibatnya akan seperti itu. Artinya apa, ini belum teredukasi walaupun sebenarnya kita lihat harusnya SMA sudah mengerti, ketika intercross sendiri akan berakibat seperti apa," katanya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/2/2020) siang.

Baca juga: Kronologi Siswi SMA di Pasaman yang Buang Bayi Hasil Hubungan dengan Adiknya

Sambungnya, ketidaktahuan itu ataupun tahu menjadi sebuah alibi mengindikasikan bahwa pentingnya edukasi seksual sejak dini.

"Artinya, pengenalan terhadap diri, gender, osais dan mentruasi yang perlu diberitahukan kepada anak sejak dini," jelasnya. 

Baca juga: Dicurigai Ibu, Siswi SMA Pembuang Bayi Hasil Hubungan Sedarah Mengaku Sakit Gigi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com