Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pastikan Info Penculikan di Jember Tidak Benar, Ini Duduk Perkaranya

Kompas.com - 20/02/2020, 12:09 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Polisi memastikan informasi terkait adanya dugaan penculikan anak di SDN Jember Lor I tidak benar.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jember AKP Yadwivana Jumbo Qontason mengatakan, setelah mendengar keterangan dari para saksi, melihat rekaman CCTV, dan juga yang diduga orang yang hendak melakukan penculikan, ternyata informasi terkait dugaan penculikan tersebut berawal dari adanya kesalahpahaman.

Pasalnya, orang yang dicurigai sebagai pelaku penculikan tersebut merupakan seorang wali murid bernama Haryanto, yang saat itu ingin menjemput cucunya di sekolah.

Saat dilakukan pemeriksaan, Haryanto juga tidak terbukti melakukan penyekapan seperti informasi yang beredar.

“Saat kita lakukan pemeriksaan, ketiga korban juga membenarkan. Tidak menyekap, tapi hanya disapa. Ditepuk pundak oleh Pak Haryanto,” kata dia, Rabu (19/2/2020).

Baca juga: Polisi Tahan Penyebar Hoaks Penculikan Anak di Singkawang

Sementara itu, Haryanto yang diduga sebagai pelaku penculikan mengaku sangat menyayangkan informasi yang viral tersebut.

Diceritakan, saat kejadian itu ia hendak menjemput cucunya.

Namun, karena cucunya pulang jam 12.30 WIB, sedangkan ia datang pukul 12.00 WIB, akhirnya ia menunggu di parkiran motor.

Sembari menunggu jadwal cucunya pulang, ia bercanda dan menyapa dengan siswa di sekolah tersebut.

 

Kebiasaan itu sudah sering dia lakukan. Karena semenjak tiga tahun terakhir selalu antar jemput cucunya di sekolah.

"Istilahnya kalau ada anak lucu saya tos (menepukkan tangan), saya kenalan, saya elus bahunya. Saya senang anak kecil memang, makanya sampai cucu saya mau ikut saya,” beber dia.

Sehingga, informasi yang viral dan menyudutkannya itu dipastikan tidak benar.

Akibat adanya kesalahpahaman informasi itu, ia mengaku sangat dirugikan. Bahkan, cucunya saat ini sudah tidak mau lagi untuk diantar jemput olehnya. Karena merasa malu.

"Enggak usah diantar kung, saya malu sama teman," kata Haryanto menirukan perkataan cucunya.

Penulis : Kontributor Jember, Bagus Supriadi | Editor : Dheri Agriesta, Abba Gabrillin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com