Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Siswa MTs Ditampar dan Dipukul Guru Olahraga karena Belum Cukur Rambut

Kompas.com - 20/02/2020, 08:07 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Hanya karena belum mencukur rambut, A, seorang siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Ciamis, Jawa Barat, menjadi korban penamparan dan pemukulan guru olahraganya sendiri.

Peristiwa pemukulan itu terjadi di kantin sekolah, pada Senin (17/2/2020) lalu.

Akibat peristiwa itu, korban mengalami luka lebam di dua pelipisnya dan trauma.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya Ato Rianto mengatakan, kejadian berawal saat korban ditanyakan oleh guru olahraganya belum mencukur rambut dengan kata-kata kasar sambil menampar pipinya.

Baca juga: Gara-gara Belum Cukur Rambut, Siswa MTs di Ciamis Ditampar dan Dipukul Guru Olahraga

A sempat menanyakan alasan sang guru tersebut menamparnya hanya gara-gara belum cukur rambut.

Usai menanyakan hal itu, dirinya malah kembali dipukul dua kali di bagian wajah secara brutal oleh gurunya.

"Korban mengalami luka lebam di dua pelipis matanya sampai menutupi penglihatannya. Saat dipukul oleh guru olahraganya, guru lainnya bersama teman-teman korban berupaya melerai sampai akhirnya guru itu berhenti memukuli korban," ujarnya ujar Ato kepada wartawan di kantornya, Rabu (19/2/2020).  

Baca juga: Guru Pukul Murid, Jabatan Wakil Kepala Sekolah Pun Dicopot

 

Pasca-kejadian itu, kata Ato, korban bersama ayah dan kepala dusunnya melapor ke KPAID Tasikmalaya.

"Karena di Ciamis tak ada KPAID, jadi melapor ke sini (KPAID Tasikmalaya)," katanya.

Selanjutnya, kata Ato, pihaknya langsung mendampingi korban untuk melapor secara resmi ke Polres Ciamis.

Baca juga: Dimutasi dari SMAN 12, Guru yang Pukul Muridnya Akui Berutang Bangun Karakter Siswa

Sebab, kejadian terjadi di lingkungan sekolah yang masuk wilayah Kabupaten Ciamis.

"Kalau untuk data lengkapnya nama sekolah, besok (Kamis) kita akan buka saat melaporkan ke Polres Ciamis. Kita pun akan mendampingi korban saat melaporkan kejadian itu," ungkapnya.

Baca juga: Pengakuan Istri Dalangi Pembunuhan Suami di Lampung: Nggak Nyesel...

Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat di lingkungan korban bernama Emuh Sutarjo nengatakan, selama kejadian penamparan dan pemukulan itu belum ada itikad baik pihak sekolah yang datang ke rumah korban.

"Sekarang anaknya trauma berat dan takut untuk masuk sekolah. Sejak kejadian Senin kemarin, anak ini tidak masuk sekolah karena ketakutan oleh guru olahraganya," pungkasnya.

 

(Penulis: Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha | Editor: Dony Aprian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com