Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Bocah Asal Aceh yang Diduga Dijual di Malaysia Ternyata Pendatang Ilegal, Penanganan Terkendala Dokumen Imigrasi

Kompas.com - 19/02/2020, 18:36 WIB
Masriadi ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

ACEH UTARA, KOMPAS.com - Penanganan kasus penculikan bocah asal Aceh, Alfi Inayati di Malaysia terkendala dokumen administrasi.

Pasalnya, ibu Alfi, Marsidah asal Desa Cot Baroh, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen pendatang illegal di negeri jiran itu.

Sehingga, tidak mungkin membawa kasus itu ke polisi Diraja Malaysia.

Baca juga: Dinsos Aceh Telusuri Informasi Balita 2 Tahun Asal Aceh Dijual di Malaysia

Ketua Perkumpulan Masyarakat Aceh di Malaysia, Bukhari, dihubungi per telepon, Rabu (19/2/2020) membenarkan Marsidah tidak memiliki dokumen imigrasi karena datang sebagai pendatang illegal di negeri itu.

“Marsidah memang sudah lama berada di Malaysia, namun dia tak memiliki dokumen keimigrasian. Maka,kita harus ekstra usaha lewat jalur informal. Agar bisa menemukan bayi itu. Tak mungkin membawa kasus ini ke Polisi Diraja Malaysia, karena pasti pertama yang akan ditanyakan dokumen imigrasi Marsidah<” kata Bukhari.

Baca juga: Mencari Jejak Alfi Bocah 2 Tahun Asal Aceh yang Diduga Dijual di Malaysia

Dia menyebutkan, pendekatan informal dengan otoritas Malaysia terus dilakukan agar bisa membantu menangani kasus penculikan bayi itu. Sehingga, bayi ditemukan namun lewat jalur informal.

“Semoga ada titik terang,” pungkasnya.

Baca juga: Seorang Bocah Dijual di Malaysia, Ini Langkah Pemerintah Bireuen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com