Material longsor berupa lumpur dan tanah mengakibatkan dua rumah dan tiga hektar sawah rusak.
Sekitar 80 kepala keluarga sempat dievakuasi, bahkan longsor pun mengancam badan jalan tol km 118+600B Tol Cipularang.
PVMBG badan Geologi menyebut gerakan tanah pada perbukitan dengan kemiringan lereng 22-25° ini bertipe longsoran yang berkembang menjadi bahan rombakan dan aliran tanah. Adapun total luas area terdampak sebesar 16. 030 m2.
Baca juga: Rekomendasi PVMBG soal Longsor yang Mengancam Tol Cipularang KM 118
Gerakan tanah ini disebabkan beberapa faktor, yakni tanah pelapukan yang tebal dan memiliki porositas dan permeabilitas tinggi, kemiringan Lereng yang curam.
Juga akibat sistem drainase yang tidak berfungsi (tersumbat), tata guna lahan yang berupa lahan basah (persawahan).
Hingga adanya genangan air yang berada di utara (luas 4.079 m2) yang mengakibatkan munculnya mata air atau rembesan baru di badan jalan tol sebelah selatan menjadi pemicu terjadinya gerakan tanah.
Baca juga: Ini Penyebab Longsor yang Mengancam Tol Cipularang KM 118
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.