MATARAM, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menjadi pembicara dalam kuliah umum di Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (19/2/2020).
Ma'ruf menyampaikan perlunya ada imunisasi untuk mencegah penyebaran paham radikalisme di kalangan masyarakat.
“Jadi, mereka yang tidak terpapar, atau belum terpapar itu harus diberikan imunisasi. Jadi dia harus imun supaya dia tidak terkena pengaruh radikal,” ujar Ma'ruf di hadapan ribuan mahasiswa peserta kuliah umum.
Baca juga: Bertemu KPI, Wapres Minta Televisi Tayangkan Program Ramah Ramadhan
Ma’ruf menyampaikan beberapa langkah untuk mencegah penyebaran radikalisme melalui lembaga-lebaga kemasyarakatan, seperti dengan keberadaan lembaga pendidikan kampus dan sekolah agama.
“Pencegahan dapat kita lakukan itu mulai dengan pendekatan pendidikan, melalui juga keagamaan, supaya dia memiliki pemahaman agama yang moderat. Kemudian memiliki komitmen wawasan kebangsaan yang erat, sehingga itu mereka tidak terpengaruh radikal,” kata Ma’ruf.
Ma’ruf mengingatkan bahwa bangsa Indonesia telah bersepakat untuk menjadi bangsa yang toleran, bangsa yang menghargai perbedaan agama, suku dan budaya.
Baca juga: Kunjungi Mataram, Wapres akan Tinjau Pembangunan Rumah Tahan Gempa
Menurut Ma'ruf, jika ada orang atau kelompok yang ingin mengatasnamakan khilafah, hal tersebut telah melanggar konstitusi.
“khilafah itu Islam, tapi Islam bukan hanya khilafah. Di Negara kita ini, kita telah bersepakat dengan keberagaman beragama, jadi bukan khilafah ditolak, tapi tertolak,” ujar Ma’ruf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.