Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Penculikan Anak, Dispendik Jember Batasi Pelajar Keluar Sekolah

Kompas.com - 19/02/2020, 12:50 WIB
Bagus Supriadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Dugaan penculikan anak yang sempat menghebohkan warga Jember Selasa (18/2/2020), membuat Dispendik Jember mengeluarkan surat imbauan.

Imbauan itu meminta pihak sekolah dan wali murid untuk untuk lebih berhati-hati.

“Saya menangkap beberapa fenomena di Probolinggo Situbondo dan di berbagai grup akan keresahan masyarakat atas fenomena itu,” kata Kepala Dispendik Jember Edy Budi Susilo, Rabu (19/2/2020).

Baca juga: Kondisi Membaik, Bayi yang Dibuang di Jember Diserahkan ke PSAB

Surat edaran itu juga seiring dengan adanya dugaan penculikan anak di SDN Jember Lor 1.

“Kemarin sore saya dapat info dari Kabid SD ada kejadian di SDN Jember Lor 1, tapi saat kami konfirmasi, sifatnya masih dugaan,” terang dia.

Dia menuturkan, saat Dispendik melakukan konfirmasi ke sekolah, ada peserta didik SDN Jember Lor 1 yang keluar sekolah.

Kemudian ada yang mengaku didekap dan meronta, lalu kabur.

“Itu yang menjadi dasar laporan pada guru dan kepala sekolah,” tegas dia.

Namun, lanjut dia, belum ada bukti yang kuat bahwa kejadian itu adalah penculikan.

“Belum ada tindakan yang membawa, melarikan peserta didik,” tambah dia.

Bila ada indikasi pada dugaan penculikan, pihak sekolah harus segera berkoordinasi dengan kepolisian terdekat.

Dalam surat edaran yang dikeluarkan, Dispendik meminta agar kepala sekolah dan guru menyambut peserta didik.

Selain itu, juga diminta mengantarkan para pelajar tersebut hingga gerbang sekolah.

“Guru menyambut siswa dengan salaman dan pulang dengan salaman juga,” tambah Edy.

Selain itu, memastikan yang mengantar dan menjemput peserta didik adalah wali murid yang sudah dikenal.

Apabila yang menjemput orang bukan wali murid atau orang tak dikenal, maka pelajar harus berada di sekolah dan guru menghubungi orangtuanya.

 

Baca juga: Polisi Tahan Penyebar Hoaks Penculikan Anak di Singkawang

Kemudian, membatasi peserta didik keluar lingkungan sekolah.

Sebab, pada saat jam istirahat atau hendak pulang, para pelajar langsung berhamburan keluar sekolah.

“Saya minta untuk meningkatkan imbauan untuk tidak jajan di luar, saat isitirahat cukup bermain di halaman sekolah,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com