Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Semoga Anak Saya Bisa Sembuh, Berkeluarga dan Lain Sebagainya”

Kompas.com - 19/02/2020, 07:12 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Hati orangtua mana yang tidak sedih ketika melihat anak sedang terbaring sakit dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.

Hal inilah yang saat ini dirasakan pasangan suami istri Supian, dan Ranteni, warga Desa Purwodadi, Kecamatan Badar, Kabupaten Aceh Tenggara.

Betapa tidak, anak pertamanya bernama Supriadi (24), saat ini hanya terbaring lemah di rumahnya karena menderita gizi buruk akut.

Baca juga: Nasib Tragis Supriadi Menghadapi Hidup, Kena Gizi Buruk Akut, Kini hanya Berbalut Kulit di Tulang

Tulang belulang terlihat jelas di sekujur tubuhnya nan ringkih, sekilas dia mirip seperti orang lanjut usia.

Supriadi, anak pertama dari tiga bersaudara itu tak bisa berjalan. Sehari-hari ia hanya berbaring atau dipangku sang ibu.

“Saya sudah beberapa kali membawa anak saya ke RSU Kutacane. Namun tidak ada tanda-tanda sembuh,” kata Ranteni, saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Baca juga: Bocah 6 Tahun Alami Gizi Buruk, Beratnya Hanya 10 Kg

Masih jelas teringat dibenak Ranteni peristiwa 17 tahun lalu. Diceritakannya,  saat itu Supriadi mengalami gangguan pencernaan, lalu demam tinggi.

Sejak saat itu pula, Supriadi seperti mengalami lumpuh, dan tubuhnya kian mengecil.

Baca juga: Aceh Utara Temukan 543 Kasus Gizi Buruk Sepanjang 2019

Berbagai cara sudah ia lakukan agar anak pertamanya dapat sembuh. Bahkan, pengobatan alternatif juga sudah dicoba.

Namun hasilnya tidak kunjung membaik. Sehingga, keluarga pasrah dan tak lagi membawa buah hatinya berobat.

Untuk memberikan pengobatan lebih baik lagi kepada anaknya, Ranteni mengaku tak mampu. Karena dia hanya pembantu rumah tangga sedangkan sang suami hanya kuli bangunan.

Sebagai seorang ibu, Ranteni tentunya menginginkan putranya bisa berjalan, bermain dan menjadi putra yang sehat. Bisa menatap masa depan lebih baik dan mengapai apa yang ia inginkan.

“Kami berdoa agar diberikan kesembuhan,” katanya.

Baca juga: Kasus Gizi Buruk, Gubernur Maluku Sebut Tanggung Jawab Bupati

Ranteni mengaku belum menerima bantuan apa pun dari Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara. Bahkan, masyarakat yang memberikan donasi untuk putranya.

“Kalau dari pemerintah sejauh ini belum ada,” katanya.

Dia pun berharap, Pemerintah Aceh Tenggara membantu penyembuhan putranya.

“Semoga anak saya bisa pulih. Tentu saya juga berharap dia bisa sembuh, berkeluarga dan lain sebagainya,” pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Aceh Tenggara, Raidin Pinim, belum berhasil dihubungi. Pesan singkat yang dikiriman lewat aplikasi WhatsApp belum dijawab hingga berita ini ditayangkan.

 

(Penulis: Kontributor Lhokseumawe, Masriadi | Editor : Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com