Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Habib, Bayi 6 Bulan Alami Penyempitan Tenggorokan, Makan Disuntikkan Lewat Perut

Kompas.com - 19/02/2020, 06:06 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA KOMPAS.com-Buah hati menjadi dambaan setiap keluarga. Enam bulan lalu, pasangan Doni Danu Wijaya (23) dan Listari (24) warga Dusun Kamal, Desa Wunung, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, melahirkan Habib Bin Jaya.

Namun apa daya, bayi ini mengalami penyempitan atau penyumbatan saluran pernafasan/ tenggorokan (asteria eusofagus).

Akibatnya, Habib kesulitan bernafas dan menelan.

Untuk makanan, di lehernya harus diberi lubang untuk pernapasan.

Baca juga: Derita Siswi SMA Pemain Voli, Idap Tumor Ganas Sebesar Bola di Kaki

 

Tak hanya itu, pada bagian perut ada dua lubang, bagian kanan digunakan untuk makan dengan cara disuntikkan dan kiri untuk pembuangan makanan dari lambung.

Sejak lahir Habib mengalami beberapa kali opname di rumah sakit, baik di RSUD Wonosari dan rumah sakit di Yogyakarta. Setelah operasi di RSUP Dr Sardjito, kontrol harus rutin dilakukan. 

"Sebelumnya 2 minggu sekali (kontrol di RSUP Dr Sardjito), saat ini 3 minggu sekali kontrol," kata Listari saat ditemui wartawan di rumahnya, Selasa (18/2/2020). 

Listari mengatakan, saat ini Habib menunggu operasi penyambungan lubang tenggorokan, karena terkendala berat badan, belum bisa saat ini dilakukan.

Saat ini berat Habib masih 2,8 kg dan menunggu sampai berat badannya 5 kg.

Untuk menambah berat badan dan asupan gizi di badan mungilnya, Habib mengandalkan susu formula yang disuntikkan langsung ke lambungnya. 

Meskipun biaya di rumah sakit gratis, tetapi dalam satu bulan, setidaknya membutuhkan biaya sekitar Rp. 1,6 juta hingga hampir Rp 2 juta  khusus untuk membeli susu.

Belum lagi kebutuhan lainnya seperti kain kasa, pampers dan lainnya.

Untuk transportasi kontrol sekali jalan pulang pergi Rp 350.000.

Kondisi ini cukup memberatkan bagi keluarga kecil ini, karena sang ayah Danu bekerja sebagai buruh bangunan dan Listari sebagai ibu rumah tangga. 

Baca juga: Derita Warga Ciputat Terjangkit Chikungunya, Kulit Terkelupas hingga Tak Bisa Berjalan

Dengan kondisi seperti ini, beberapa dermawan datang dan memberikan santunan untuk mengurangi beban keluarga muda ini.

Media sosial sudah mengajak para donatur untuk membantu bayi mungil ini. 

Kakek Habib, Sutiyono hanya bisa berharap berat badan cucunya bisa naik, sehingga bisa normal seperti anak pada umumnya. 

“Semoga kami mampu membeli susu yang dibutuhkan Habib. Berat badannya segera naik lalu operasi terhadap Habib bisa dilakukan," ucap Sutiyono.

Dijelaskannya, secara medis penyempitan lubang tenggorokan terjadi lantaran tidak sengaja Habib menelan air ketuban saat proses persalinan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com