Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjing Pelacak Endus Aktivitas Terakhir Yusuf, Balita yang Ditemukan Tanpa Kepala

Kompas.com - 18/02/2020, 23:27 WIB
Zakarias Demon Daton,
Khairina

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Tim forensik Mabes Polri mengotopsi jasad Yusuf Achmad Ghazali, balita yang ditemukan tanpa kepala, di Makam Muslim Jalan Damanhuri, Samarinda, Selasa (18/2/2020) pagi.

Sorenya, tim unit K-9 Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Timur menurunkan Tappy, anjing pelacak ke PAUD Jannatul Athfaal Jalan Wahab Syaharie.

Anjing herder jenis German Sheperd itu mengendus aktivitas terakhir Yusuf, bocah empat tahun yang hilang di lokasi itu, Jumat (22/11/2019) lalu.

Baca juga: Orangtua Balita Tanpa Kepala di Samarinda Siap Terima Apa Pun Hasil Otopsi

Tappy dibiarkan mencium barang bukti sepatu terakhir yang digunakan Yusuf sebelum hilang.

Setelah mencium, Tappy dibiarkan mengendus sendiri mengikuti arah bau kondisi sekitar. Anjing itu kemudian berjalan keluar PAUD.

Tanpa diarahkan, Tappy terus mengendus ke arah parit sejauh kurang lebih 500 meter hingga keluar jalan raya, Wahab Syahranie.

Dua kali dilakukan pelacakan ini disaksikan ayah Yusuf, Bambang Sulistyo dan kuasa hukum serta pihak PAUD.

"Hasilnya tetap sama, anjing saya terus menyusuri parit," ungkap pawang anjing pelacak, Briptu Kornelius Tappy kepada Kompas.com usai pelacakan dilokasi.

Kornelius mengatakan, jika ada indikasi Yusuf dibawa orang maka anjing ini akan mencium ke arah jalan umum. Tidak menyusuri parit.

Untuk tingkat akurasi, Kornelius meyakini penciuman anjing peliharaannya ini sudah terbukti dalam beberapa kasus.

"Biasa kami tangani kasus pencurian hingga orang hilang, selalu akurat," kata Kornelius.

Lantas, kenapa anjing tidak menyusuri dalam ruang PAUD, Kornelius menjelaskan, sistem pelacakan anjing berdasarkan aktivitas terakhir Yusuf.

"Jadi ada kemungkinan aktivitas terakhir Yusuf tak mengarah ke dalam PAUD, tapi keluar PAUD," jelasnya.

"Anjing mencium berdasarkan tolak ukur barang bukti," sambung Kornelius.

Baca juga: Ingin Ungkap Sebab Kematian, Orangtua Balita Tanpa Kepala Datangi Mabes Polri dan Hotman Paris

Wakasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Muhammad Aldy Harjasatya mengatakan, pelacakan menggunakan anjing ini dalam rangka memberi petunjuk.

"Sudah kita saksikan bersama. Anjing selalu mengarah ke parit," kata dia.

Selanjutnya, hasil pelacakan ini akan dibuat berita acara.

Diketahui, Yusuf sebelumnya hilang misterius di PAUD Jannatul Athfaal saat dititip oleh kedua orangtuanya, Jumat (22/11/2019).

Dua pekan kemudian, Minggu (8/12/2019) Yusuf ditemukan tewas tanpa kepala dan hilang beberapa organ tubuh di lokasi terpisah dalam parit sejauh empat kilometer dari PAUD.

Polisi menarik kesimpulan sementara, Yusuf jatuh ke parit dan terseret hingga ke lokasi penemuan.

Namun, polisi belum memiliki bukti kuat Yusuf terjatuh ke parit karena berjalan sendiri atau dibawa orang.

Oleh karena itu, hingga kini polisi belum mengungkap penyebab pasti kematian Yusuf.

Tim forensik Mabes Polri sudah mengotopsi jasad Yusuf. Tim membongkar makam Yusuf di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslim Jalan Damanhuri, Samarinda.

Tulang bagian leher Yusuf dibawa ke laboratorium forensik Mabes Polri di Jakarta untuk diuji lebih lanjut guna mengetahui penyebab kematian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com