Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Dua Sedan Balapan di Underpass Bandara YIA, Ini Kejadian Sesungguhnya

Kompas.com - 18/02/2020, 23:07 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

 

KULON PROGO, KOMPAS.com - Dua mobil jenis sedan warna putih adu cepat di dalam Underpass Yogyakarta International Airport, Kapanewon (kecamatan) Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Video dua mobil itu menjadi viral di jagad media sosial setelah diunggah akun Twitter @Mohamma28992919 dan di-repost @JogjaUpdate.

Dalam video viral itu terlihat seperti balapan pada umumnya, di mana keduanya mengambil posisi start bersisian pada sisi kiri jalan.

Sebelum memacu mobil, keduanya saling menggeber gas keras-keras.

Durasi video sepanjang 30 detik. Setidaknya ada beberapa adegan d dalam video, mulai dari awal start, ngebut, dan berakhir dengan jalan ke pinggir di dalam underpass.

Baca juga: Bertolak ke Yogyakarta, Presiden Akan Resmikan Underpass YIA

Video diambil dari sisi kanan maupun kiri kendaraan yang tengah melaju.

Aksi di underpass itu mengundang prihatin warganet, hingga @JogjaUpdate menuliskan, Underpass YIA sekarang jadi ajang balapan tolong yang berkompeten ditindaklanjuti.

Akun Instagram @kabarjogja juga me-repost dengan judul dalam gambar postingannya: Edan!! Underpass YIA jadi ajang drag race liar. Postingan ini sontak menuai lebih 230 komentar dalam 5 jam. Hampir seluruhnya menyayangkan aksi adu cepat itu.

Komunitas hobi modifikasi

Polisi bergerak cepat menelusuri video tersebut. Kepala Kepolisian Resor Kulon Progo, Ajun Komisaris Besar Tartono mengungkapkan, polisi menemui kedua pengendara mobil, meminta keterangan, memeriksa semua rekaman video, dan menilang kedua pengendara.

Dari pemeriksaan, kedua mobil merupakan Honda Civic dengan nomor polisi AB1409TI dan AA7087QK.

Pengendaranya KDJ alias Boy asal Magelang, Jawa Tengah dan BH asal Bantul, DIY. Mereka beraksi pada 17 Februari 2020, pujul 00.30 WIB.

Dari hasil periksa itu, menurut Tartono, kedua mobil bukan beraksi balap liar sebagaimana berkembang di media sosial.

"Saya sudah melihat video asli. Kecepatannya tidak tinggi, tapi itu hasil editan," kata Tartono.

Keduanya para hobies kendaraan modifikasi mobil Honda Civic yang tengah membuat video untuk berbagai acara komunitas Honda Civic FD Squad Indonesia sepanjang 2020 ini, baik di Kediri, Malang hingga rencana touring ke Pantai Glagah.

Mereka mengira terowongan underpass sedang sepi. Mereka melintas hanya 1 kali namun sempat bikin video yang diambil oleh teman-teman mereka sendiri.

Karenanya, mobil pun terlihat dalam kecepatan tinggi diyakini bagian dari editing video.

"Karena Civic FD Squad modifikasi itu tidak bisa untuk kecepatan tinggi," katanya.

Tartono mengungkapkan, polisi tetap menemukan banyak pelanggaran pada kedua pengendara, baik pada kendaraan maupun yang terkait aktivitas tidak berizin dalam underpass sebagai fasilitas umum. Polisi pun menilang kedua pengendara.

"Saya lidik nomor polisinya. Pagi yang bersangkutan datang ke kantor. Yang bersangkutan kooperatif. Lantas kami lakukan tindakan tilang," kata Tartono.

Kapolres Tartono mengimbau siapa pun yang mengenakan fasilitas umum untuk beraktivitas harus izin dan tidak boleh sembarang dan harus ada back up pengamanan Polri.

Selain itu, polisi memanggil keduanya untuk datang dan menjelaskan ke publik aksi mereka, Rabu (19/2/2020) besok.

Baca juga: Ada Pengerjaan Underpass Senen, Transjakarta Ubah Rute Koridor Harmoni-Pulogadung

Underpass YIA sendiri belum lama ini diresmikan Presiden RI Joko Widodo. Jalan yang berada di bawah Bandara YIA ini memiliki panjang 1,4 kilometer dengan jalan yang memang terkesan lurus dan mulus.

Jalannya mulus terdiri dari 4 jalur dengan lebar yang satu arah selebar hampir 8 meter. Terowongan memiliki tinggi 5,2 meter.

Underpass dilengkapi kamera pengawas atau CCTV terhubung dengan bandara supaya mempermudah koordinasi.

Ada aturan main yang ditandai berbagai rambu di dalamnya, seperti: jangan corat-coret, jangan membuang sampah, tidak boleh berhenti di jalan ini kecuali keadaan darurat, terlebih untuk selfie maupun berhenti mengambil gambar lantaran keindahan dalam underpass tersebut.

Orang juga dilarang berjalan di bawahnya. Dan tentu saja, aturan itu telah dilanggar kedua pengendara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com