Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Delapan Bulan Menanti, Keluarga Korban Helikopter MI 17 Berterima Kasih kepada Tim Evakuasi

Kompas.com - 18/02/2020, 17:46 WIB
Sukoco,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS. com  -  Keluarga Kopda (Anumerta) Dwi Purnomo, korban gugur dalam kecelakaan helikopter MI-17 di Kabupaten Pegunungan Bintang, berterima kasih kepada tim evakuasi gabungan.

Kakak Dwi Purnomo, Bambang mengatakan, keluarga berterima kasih karena tim evakuasi menjawab penantian mereka selama delapan bulan terakhir.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu ditemukan adik kami," kata Bambang di rumah duka, Desa Banjarpanjang, Kecamatan Ngariboyo, Magetan, Jawa Timur, Selasa (18/2/2020).

Baca juga: Mucikari PSK di Pringsewu Lampung Ditangkap, Mengaku Dapat Rp 300.000 Per Transaksi

Bambang juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang membantu proses pemulangan jenazah hingga pemakaman.

"Terima kasih juga sudah membantu prosesi pemakaman hingga berakhir," kata dia.

Kopda (Anumerta) Dwi Purnomo dimakamkan di pemakaman umum Desa Banjarpanjang Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Padahal, Dwi Purnomo memiliki hak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Yudonegoro. Tapi, pihak keluarga memilih pemakaman umum.

"Keluarga ingin dimakamkan di pemakaman umum, mau tidak mau kita mengikuti maunya keluarga," kata Komandan Kodim 0804 Letkol Czi Chotman Jumei Arisandi.

Dwi Purnomo dimakamkan secara militer. Puluhan tentara mengantarkan jenazah korban gugur kecelakaan helikopter di Kabupaten Pegunungan Bintang itu.

Chotman memimpin langsung upacara pemberangkatan jenazah di rumah duka.

Sebelumnya diberitakan, Dwi Purnomo mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat dari pangkat sebelumnya prajurit kepala (Praka).

Dwi merupakan satu dari 12 korban gugur dalam kecelakaan helikopter MI-17 di Kabupaten Pegunungan Bintang, Jumat (28/6/2020).

Setelah sekitar delapan bulan hilang kontak, foto bangkai helikopter tersebut beredar di dunia maya pada Selasa, 4 Februari 2020.

Tim dari Kodam XVII/Cenderawasih bergerak memastikan kebenaran kabar tersebut.

Pada Senin (10/2/2020), Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab mengonfirmasi penemuan badan pesawat.

Herman melihat langsung bangkai pesawat di Pegunungan Mandala dengan ketinggian 12.500 kaki.

Tim evakuasi berhasil mencapai lokasi jatuhnya helikopter pada Jumat (14/2/2020). Sebanyak 12 jenazah langsung dievakuasi menggunakan tiga helikopter ke Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Seluruh jenazah korban helikopter jatuh itu kemudian diterbangkan ke Base Ops Lanud Silas Papare Jayapura, Papua.

Baca juga: Cerita Garin Anak Korban Bom Bali I, Lihat Jenazah Ayahnya Hangus dan Memilih Mengurung Diri

Jenazah yang diangkut menggunakan pesawat CN235 milik TNI AU itu tiba di Lanud Silas pada Sabtu (15/2/2020).

Tim DVI Polda Papua berhasil mengidentifikasi seluruh jenazah pada Minggu, (16/2/2020).

Sebanyak 12 prajurit yang gugur itu kemudian diterbangkan ke kampung halaman secara bertahap pada Senin (17/2/2020) dan Selasa (18/2/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com