Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Balita Tanpa Kepala di Samarinda Siap Terima Apa Pun Hasil Otopsi

Kompas.com - 18/02/2020, 16:55 WIB
Zakarias Demon Daton,
Khairina

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Orangtua Yusuf Achmad Ghazali, balita empat tahun yang ditemukan tewas tanpa kepala di Samarinda, Kalimantan Timur, mengaku menerima apa pun hasil otopsi.

Ayah Yusuf, Bambang Sulistyo, mengatakan, semua upaya daya telah dilakukan keluarga guna mengungkap kasus ini terang benderang.

Bukti-bukti yang dikumpulkan keluarga dan tim kuasa hukum telah diserahkan kepada pihak polisi, termasuk mengupayakan otopsi ke Mabes Polri.

"Jadi apa pun hasil kami terima. Kami ingin kasus ini diungkap sampai tuntas," ungkap dia saat ditemui di lokasi saat pembongkaran makam anaknya, Selasa (18/2/2020).

Baca juga: Ahli yang Otopsi Balita Tanpa Kepala Pernah Tangani Bom Bali hingga Pesawat Jatuh di Rusia

Tim ahli forensik Mabes Polri mengotopsi jasad Yusuf yang tewas tanpa kepala dan ditemukan di parit di Jalan Antasari, Samarinda, Minggu (8/12/2019) lalu.

Tim membongkar makam Yusuf di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslim, Jalan Damanhuri, Samarinda, Kaltim, Selasa pagi.

Setelah memeriksa potongan tulang-tulang jasad Yusuf, tim forensik membawa tulang leher Yusuf untuk diuji di laboratorium forensik Mabes Polri di Jakarta.

Pantauan Kompas.com, semua keluarga Yusuf tampak hadir. Hanya saja, istri Bambang atau ibu Yusuf, Melisari, berhalangan hadir karena berada di Jakarta.

Otopsi jasad Yusuf berjalan ketat dengan pengawasan polisi. Polisi memasang garis polisi di sekitar tempat pemakaman.

Baca juga: Otopsi Selesai, Tim Forensik Bawa Tulang Leher Balita Tanpa Kepala di Samarinda

Ahli forensik dari Mabes Polri, Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti, turun langsung menangani proses otopsi jasad Yusuf.

Sejak awal kematian Yusuf, pihak keluarga tak yakin jika Yusuf hanya jatuh ke parit lalu terseret dan meninggal tanpa kepala dan sebagian organ tubuh hilang.

Keluarga menduga ada indikasi tindakan kriminalitas atas kasus tersebut.

Namun, selama penyelidikan polisi, tak ditemukan indikasi kekerasan. Karena itu, polisi belum menyimpulkan penyebab kematian Yusuf.

Pihak keluarga didampingi tim kuasa hukum dari Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) membawa kasus ini hingga Mabes Polri.

Ibu Yusuf, Melisari, juga melaporkan kasus anaknya ke pengacara kondang Hotman Paris di Kopi Johny, Jakarta, Sabtu (15/2/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com