Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buat Warga Resah, Buaya Sepanjang 5 Meter Berhasil Dievakuasi BKSDA Sultra,

Kompas.com - 18/02/2020, 15:18 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil mengevakuasi seekor buaya yang ditangkap warga di Desa Tapuwatu, Konawe Utara, Sultra, Senin (17/2/2020). 

Dilansir dari Antara, buaya tersebut sempat berontak beberapa kali ketika hendak dievakuasi.

Menurut Kepala Konservasi Wilayah 2 BKSDA Sultra, Laode Kaida, buaya tersebut telah lama meresahkan warga desa di sekiar Sungai Lasolo.

"Buaya muara itu, menurut keterangan warga, telah meresahkan. Dan hari ini tanggal 17 Februari 2020, BKSDA akan membawa buaya itu ke penangkaran buaya," katanya.

Baca juga: Dalam 2 Hari, 2 Warga Konawe Utara Dimangsa Buaya

Setelah berhasil dievakuasi, BKSDA segera memasang papan peringatan daerah rawan buaya di Sungai Lasolo tersebut.

Seperti diketahui, pada hari Minggu (16/2/2020) malam, warga menangkap buaya muara sepanjang 5 meter tersebut dengan jaring nelayan.

Menurut Yusran, salah satu warga desa, dalam beberapa hari terakhit sering terlihat buaya muncul di sungai.

Warga juga melihat buaya muncul di dekat pemukiman. Hal itu membuat warga berinisiatif untuk menangkap buaya tersebut.

 

Baca juga: Matt Wright Pulang ke Australia, Buaya di Sungai Palu Masih Berkalung Ban

Seperti diketahui, pada akhir Desember 2019, dua warga desa di sekitar Sungai Lasolo tewas diterkam buaya.

Korban pertama adalah Nurgaya (48) warga Desa Bendewuta, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara yang diserang buaya pada Kamis (26/12/2019) pagi.

Nurgaya ditemukan tim pencarian sudah meninggal dengan kondisi tubuh yang tidak utuh.

Dia ditemukan 2 kilometer dari tempat korban mandi di Sungai Lalindu. Sementara, kasus kedua terjadi hari ini, Jumat (27/12/2019) sekitar 09.00 WITA.

Korban teridentifikasi berjenis kelamin perempuan, warga Desa Puusuli, Kecamatan Andowia, Kabupaten Konawe Utara.

Menurut Laode, kemunculan buaya di pemukiman warga disebabkan rusaknya habitat asli mereka. Hal ini membuat sumber makanan buaya berkurang.

(Penulis: Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com