Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/02/2020, 12:00 WIB
Firmansyah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Wajah Retiah (40) seorang ibu rumah tangga tampak bersinar bahagia dibalik jilbab merah jambu, ia warga Desa Kota Padang, Kecamatan Kota Padang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, baru saja menerima sertifikat lahan eks Hak Guna Usaha (HGU) Bumi Mega Sentosa (BMS).

"Sekarang bertani menjadi tenang, tidak was-was ditangkap polisi karena dianggap menduduki lahan perusahaan. Sudah 20 tahun kami mengelola lahan terlantar perusahaan itu sekarang tanah sudah resmi menjadi milik kami," kata Retiah, Senin (17/2/2020).

Retiah tidak sendiri terdapat sekitar 500 KK lainnya menerima sertifikat sah pengelola lahan pertanian dari bekas perusahaan perkebunan cokelat yang diterlantarkan tersebut.

Pada kompas.com sejumlah warga menyatakan kebahagiannya dan akan memanfaatkan tanah tersebut untuk kehidupannya.

Baca juga: Soal Ganti Rugi Lahan Eks HGU di Sumut, Ahli: Ini Pungutan Liar

Kisah pendudukan lahan eks HGU

Kisah pendudukan (reclaiming) lahan eks HGU terlantar itu cukup unik oleh petani. Sebelumnya sekitar tahun 1970 masuklah PT BMS di dua kecamatan, yakni, Kota Padang dan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.

Ada delapan desa di dalamnya. PT BMS memiliki HGU seluas 6.925 hektare tanah didapat dari masyarakat.

Proses pembebasan dan penyerobotan tanah warga oleh perusahaan mewarnai awal perizinan perusahaan kala itu.

Baca juga: Pengendara Motor Nekat Lintasi Jalan yang Nyaris Putus Akibat Tanah Bergerak di Sukabumi

 

Sejumlah ganti rugi dianggap warga tidak adil, serta proyek yang nyaris minim sosialisasi, bahkan penggusuran paksa juga dilakukan.

Kerasnya tekanan aparat membuat sejumlah petani merelakan tanah mereka diambil perusahaan.

Celakanya saat tanah dikuasai perusahaan, investasi perkebunan cokelat yang direnacanakan tak kunjung dilakukan.

Tanah menjadi terlantar masyarakat tentu saja tak berani menyerobot lahan terbengkalai itu.

Baca juga: Instruksi Jokowi, Jangan Gugat Warga yang Bermukim di Lahan HGU

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com