Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Amunisi Senpi Rakitan Produksi PT Pindad Ikut Diperdagangkan

Kompas.com - 18/02/2020, 05:15 WIB
Hendra Cipto,
Khairina

Tim Redaksi

 

 

MAKASSAR, KOMPAS.com – Tim Resmob Polda Sulsel berhasil mengungkap kasus perdagangan senjata api (senpi) rakitan beserta amunisi yang hendak dikirim ke Jakarta.

Dari pengungkapan kasus itu, polisi menyita 21 senjata api rakitan dan ratusan amunisi berbagai kaliber.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Ibrahim Tompo yang dikonfirmasi, Senin (17/2/2020) malam mengatakan, 21 senjata api rakitan berhasil disita bersama ratusan amunisi berbagai kaliber.

Dari ratusan amunisi yang disita, sebagian produksi PT Pindad (Persero).

”56 butir amunisi kaliber 5,6 mm yang disita polisi dari sindikat perdagangan senpi rakitan di Sulsel buatan PT Pindad. Sedangkan ratusan amunisi lainnya berbagai kaliber dirakit sendiri,” ungkap Ibrahim.

 Baca juga: Polisi Ungkap Perdagangan Senjata Api dan Amunisi dari Sulsel ke Jakarta

Puluhan amunisi buatan PT Pindad, kata Ibrahim, disita dari salah seorang tersangka Chairil Anwar.

Menurut pengakuan tersangka Chairil Anwar, amunisi buatan PT Pindad diperolehnya dari orangtuanya.

“Kasus ini masih kita kembangkan dan masih diselidiki mengapa bisa amunisi buatan PT Pindad dikuasainya hingga diperdagangkan. Kasus pembuatan, perakitan, perdagangan, dan kepemilikan senjata api rakitan di Sulsel masih terus diselidiki hingga tuntas,” tuturnya.

 Baca juga: 5 Fakta Penggerebekan Pabrik Senpi Ilegal di Lampung, Belajar dari Youtube hingga Digerebek Usai Pakai Sabu

Sebelumnya telah diberitakan, aparat kepolisian berhasil mengukap kasus perdagangan senjata api dari Sulsel ke sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Jakarta dan Bandung.

Dari pengungkapan kasus itu, polisi telah mengamankan lima orang dan tiga orang diantaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.

Sedangkan 5 orang pembeli senjata api rakitan dari Sulsel masih dalam pengejaran polisi.

 Kasus perdagangan senpi rakitan ini terbongkar, berawal petugas bandara mencurigai paket barang yang hendak dikirim oleh perusahaan jasa pengiriman PT Pos Indonesia dari Bandara Cargo Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.

Polisi kemudian melakukan pemeriksaan paket barang tersebut dan ditemukan beberapa beberapa pucuk senpi rakitan yang dibungkus aluminium foil bersama ikan asin.

Polisi kemudian melakukan pengembangan ke Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan hingga ke Jakarta Utara dan berhasil mengamankan 5 orang.

Mereka adalah PNS bernama Asriyani (51), tukang las bernama Chairil Anwar (39), ibu rumah tangga bernama Darmawati (42), dan Sahabuddin (45) yang merupakan warga Jl Stasiun, Kelurahan Teddaopu, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Selain itu, ada juga karyawan swasta bernama Adel Ismawan (47) warga Rusunawa, Marunda, Blok Baronang, nomor 207 lantai 2, Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

Sahabuddin (45) selaku pembeli senpi rakitan beserta istrinya, Darmawati (42) masih dalam pemeriksaan sebagai saksi.

Sedangkan 5 orang pembeli senjata api rakitan lainnya masih dalam pengejaran polisi.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com