KOMPAS.com- Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang menjalani program beasiswa bahasa Mandarin di Central China Normal University, Humaidi Sahid, tak diizinkan menaiki pesawat saat hendak dievakuasi dari Wuhan beberapa waktu lalu.
Humaidi sebetulnya sudah menyiapkan diri untuk pulang bersama 238 warga negara Indonesia (WNI) lainnya yang diterbangkan dari Wuhan ke Natuna.
Namun saat penjemputan, warga Desa Payaman, Kecamatan Solokuro itu mengalami flu dan batuk.
Akibatnya, Humaidi tidak diizinkan meninggalkan Wuhan dan ikut rombongan kembali ke Tanah Air oleh otoritas setempat.
Baca juga: Kisah Mahasiswa di Wuhan Saat Virus Corona Merebak, Teriak Jiayou dari Balik Jendela
"Pihak keluarga masih aktif komunikasi dengan Humaidi melalui telepon," kata Mustain yang juga paman Humaidi itu, Senin, (17/2/2020).
Menurutnya, keponakannya itu mengalami flu bukan karena virus corona COVID-19.
Batuk dan flu yang dideritanya disebabkan karena perubahan cuaca.
Humaidi saat ini dalam kondisi sehat. Dia masih berada di asrama dan berkegiatan seperti biasa.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Lamongan Sudjito mengatakan, selain Humaidi, ada dua mahasiswa Unesa asal Lamongan lainnya yang juga mengikuti program beasiswa bahasa Mandarin di China.
Mereka adalah Ayu Winda Puspitasari dan Pramesti Ardita Cahyani. Keduanya turut serta dievakuasi bersama WNI dan sempat dikarantina di Natuna, Kepulauan Riau.
"Baru dua mahasiswa Unesa asal Lamongan yang pulang. Sementara Humaidi saat ini masih di China, belum diperbolehkan pulang bersama-sama rombongan kemarin," ujar Sudjito.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Gresik, Editor: Dheri Agriesta)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.