Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Bantuan Banjir Ditarik, Ini Klarifikasi Bupati Jember

Kompas.com - 17/02/2020, 15:37 WIB
Bagus Supriadi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jember Gatot Triyono mengklarifikasi berita penarikan bantuan kasur dan selimut untuk korban banjir yang viral di media sosial.

Gatot menjelaskan, banjir di wilayah itu terjadi pada Kamis (6/2/2020) malam.

Keesokan harinya, Bupati Jember Faida memutuskan meninjau lokasi banjir, yakni di Pondok Pesantren Baitul Ilmi. Faida pun bertemu pengasuh ponpes, Mansur.

"Bupati langsung menanyakan jumlah santri berapa yang terdampak, kebetulan santrinya 18 orang," kata Gatot di kantornya, Senin (17/2/2020).

Baca juga: Bantuan Korban Banjir Jember Hanya Simbolis, Setelah Selesai Ditarik

Mendengar hal itu, Faida memerintahkan jajarannya memberikan bantuan kepada seluruh santri yang terdampak banjir.

Tapi, sebanyak 18 santri itu tak terdeteksi karena tak terdata di kecamatan dan kelurahan.

"Sehingga hanya ada lima bantuan yang diserahkan secara simbolis,” tutur dia.

Gatot membantah penyerahan secara simbolis itu bentuk pencitraan. Faida diketahui mencalonkan diri sebagai calon bupati lewat jalur independen di Pilkada Jember 2020.

“Bupati juga memerintahkan langsung pada jajaran di bawahnya untuk melengkapi bantuan tersebut,” tutur dia. 

Hanya saja, kata Gatot, terjadi kesalahan komunikasi saat tim pendistribusian mengirimkan bantuan. Bantuan yang awalnya akan dikirimkan tiga hari setelah bencana justru molor jadi seminggu.

“Tidak ada niat dari bupati untuk untuk menarik bantuan tersebut,” tegas Gatot.

Gatot mengatakan, Faida bakal mengevaluasi kinerja jajarannya terkait pendistribusian dan pendataan korban bencana itu.

“Kalau ada bencana kembali agar tidak terulang lagi,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Bantuan terhadap korban banjir pada santri di Pesantren Ma’had Baitul Ilmi di Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, Jember, Jawa Timur, ramai dibicarakan oleh masyarakat.

Sebab, bantuan berupa selimut dan kasur yang diberikan pemerintah daerah, jumlahnya tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan.

Baca juga: Penangguhan Penahanan Tersangka Penghina Risma Dikabulkan, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Awalnya, ada 18 buah selimut dan kasur yang dijanjikan oleh pemerintah. Namun yang diberikan hanya 2 buah selimut dan kasur.

Setelah ramai dibahas, bantuan berupa 18 kasur dan selimut itu akhirnya diberikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com