Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 4 Tahun, 81.686 Koperasi di Indonesia Dibubarkan, Ini Sebabnya

Kompas.com - 17/02/2020, 06:58 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Prof Rulli Indrawan mengatakan, dalam empat tahun, sebanyak 81.686 koperasi di Indonesia dibubarkan.

Rulli merinci, pembubaran terbesar terjadi tahun 2016 sebanyak 45.629 koperasi. Dilanjutkan 2017 sebanyak 32.778 koperasi. Kemudian 2018 sebanyak 2.830 koperasi, dan terakhir 2019 sebanyak 449 koperasi.

“Di Jawa Barat sendiri, asalnya ada 25.000an sekarang menjadi 13.000. (Hampir) 50 persen dibubarkan dan menyatakan bubar,” ujar Rulli kepada Kompas.com di Bandung, Jumat (14/2/2020).

Baca juga: Gelapkan Uang Koperasi Rp 1 Miliar, Perwira Polisi di Madiun Dipecat

Rulli mengungkapkan, pembubaran dilakukan karena banyak koperasi yang tidak aktif. Bahkan di antaranya sudah tidak menggelar rapat anggota tahunan (RAT), agenda wajib koperasi.

Meski kini jumlah koperasi Indonesia menyisakan 126.000, pihaknya tetap akan melakukan seleksi. Itu dilakukan agar koperasi di Indonesia menjadi lebih baik lagi.

Baca juga: Ini Upaya Nyata Pemkot Semarang Dukung Pengembangan UMKM dan Koperasi

 

Koperasi dan UMKM

Sebab yang terpenting bukanlah besaran kuantitas. Melainkan, kualitas dari koperasi dan benefit yang diterima anggotanya. Untuk itu, pihaknya akan terus menggenjot koperasi untuk bermanfaat bagi anggotanya.

Selain itu, koperasi tidak bisa dilepaskan dari UMKM. Apalagi ke depan, UMKM didorong untuk menjadi anggota koperasi. Begitupun sebaliknya, anggota koperasi didorong untuk menjadi pelaku usaha.

Sebab dengan berkoperasi, UMKM di Indonesia akan lebih memiliki daya saing. Sebab jika melihat ekspor UMKM di Indonesia, masih kecil di angka 14 persen karena lemahnya daya saing.

Baca juga: Koperasi Wanita Mekar Melati Semarang Bukukan Aset Rp 6 Miliar

“Kita harus mengubah mindset, kalau koperasi itu kecil. Jangan salah, jumlah koperasi besar di Indonesia 0,03 persen, lebih tinggi dibanding pengusaha besar yang hanya 0,01 persen,” tuturnya.

Untuk 2020 ini, pihaknya juga menyiapkan dana bergulir sebesar Rp 1,8 triliun. Dana tersebut terutama diperuntukkan bagi koperasi yang bergerak di sektor riil, seperti kerajinan, busana, hingga sektor riil yang menggunakan teknologi tinggi.

“Koperasi seperti apa yang bisa mendapatkan dana itu tentunya harus memenuhi sejumlah persyaratan. Namun tentunya kita berupaya agar persyaratan itu tidak memberatkan,” pungkasnya.

Baca juga: Kemenkop UKM Selidiki Kasus Gagal Bayar Koperasi Tinara di Banyuwangi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com