Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riau Bakal Hadapi Kemarau Panjang, TNI Gunakan Alat Canggih Atasi Karhutla

Kompas.com - 17/02/2020, 06:54 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Tim Terpadu di tiap Kecamatan 

Dandim 0321/Rohil, Agung Rachman Wahyudi mengungkapkan, tahun 2019 lalu, Kabupaten Rohil menjadi wilayah terbanyak menyumbang karhutla.

Karena itu, untuk tahun ini pihaknya bersama instansi terkait akan melakukan berbagai cara mencegah dan mengatasi karhutla.

Agung pun menginisiasi pembentukan tim terpadu ditiap kecamatan. Kabupaten Rohil tercatat sebanyak 18 kecamatan.

"Tiap kecamatan kita bentuk tim terpadu yang siap mencegah dan mengatasi karhutla. Semua unsur terlibat, mulai dari TNI, Polri, BPBD, masyarakat, medis hingga perusahaan. Karena sama-sama kita ketahui, karhutla ini harus kita cegah dan tanggulangi secara bersama," terang Agung.

Dia menjelaskan, ditiap posko kecamatan, disiapkan semua peralatan yang dibutuhkan. Mulai dari personel, alat pemadam, transportasi dan sebagainya.

Sedangkan untuk posko induk, sebut Agung, didirikan di kantor BPBD Rohil.

Menurut Agung, dengan adanya tim terpadu ditiap kecamatan, karhutla akan bisa diatasi secara bersama.

"Jadi di posko kecamatan, semua peralatan kita lengkapi. Termasuk alat Sambunesia Nozzle untuk mempermudah petugas di lapangan," ucapnya.

Baca juga: Usai Karhutla, Riau Bersiap Hadapi Banjir dan Langsor

Tambah titik embung

Selain itu, pihaknya akan menambah titik embung air di lokasi rawan karhutla. Sebab, apabila terjadi kebakaran petugas tidak kesulitan mendapat sumber air.

"Embung sudah ada 14 titik yang tersebar dibeberapa wilayah. Embung kita bua seluas 20x25 meter dengan kedalaman 3 meter. Untuk embung kita tidak ada target.  Selagi dibutuhkan, kita tambah," kata Agung.

Agung mengatakan, pembentukan tim terpadu di tiap kecamatan, juga salah satu langkah untuk menghadapi musim kemarau panjang tahun ini. Sebab, di Rohil terdapat beberapa titik wilayah rawan terbakar.

Meski begitu, pihaknya saat ini akan gencar melakukan pencegahan dan sosialisasi ke masyarakat.

"Kita upaya dulu pencegahan. Karena lebih baik mencegah daripada menanggulangi. Jadi masyarakat kita imbau agar tidak membaka hutan dan lahan. Selain itu, kita juga berkoordinasi dengan Dinas Pertanian untuk memberdayakan masyarakat agar membuka lahan dengan cara dibakar," sebut Agung.

Baca juga: Karhutla Riau Belum Padam, Bantuan Heli Water Bombing Ditambah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com