Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Yusuf Pulang dari Wuhan lalu Masuk Karantina Natuna, Takut dan Waswas Saat Wabah Corona Merebak

Kompas.com - 17/02/2020, 06:06 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Sehari setelah dipulangkan dari masa observasi dan karantina risiko virus corona (Covid-19) di Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (15/2/2020), salah satu mahasiswa bernama Yusuf Azhar (22) asal Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, merasa senang dan terharu setelah menerima surat keterangan pemeriksaan dari Pemerintah Indonesia.

Di dalam surat itu, Yusuf dinyatakan sehat dan tidak ditemukan gejala atau tanda infeksi virus corona setelah menjalani observasi selama 14 hari di Natuna.

Baca juga: Mahasiswa NTB yang Dipulangkan dari China Belajar Secara Online

Ia bersama dua rekannya dari Bogor sempat dievakuasi oleh Pemerintah Indonesia dari China ke Natuna beberapa hari lalu.

Yusuf adalah salah satu mahasiswa yang menerima beasiswa untuk menjalani studi di universitas Central China Normal University (CCNU), Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Anak kedua dari empat bersaudara ini pun telah mengikuti program bahasa Mandarin selama enam bulan sebagai syarat kuliah.

Ia pun mengambil kuliah di jurusan Trading Internasional.

Baca juga: Isak Tangis Keluarga Pecah Saat Sambut 9 Mahasiswa Kaltim, Usai Jalani

di Natuna

Senang bisa pulang

Bupati Bogor Ade Yasin saat mengunjungi kediaman Yusufshutterstock.com Bupati Bogor Ade Yasin saat mengunjungi kediaman Yusuf
Kabar kepulangan Yusuf pada Sabtu kemarin menjadi kabar bahagia bagi keluarga dan para kerabatnya.

"Tentu sangat senang bisa kembali ke rumah dan ke negara saya hingga akhirnya bisa bertemu sama bapak dan ibu," kata Yusuf saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Minggu (16/2/2020).

Dia juga mengaku sangat berterima kasih atas apa yang diberikan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) kepada dia dan rekan-rekan lainnya.

Baca juga: 7 Mahasiswa Kalsel Pulang dari Karantina Natuna, Dijemput Wagub dan Disambut Isak Tangis Keluarga

Sebab, kata dia, selama berada di sana, semua fasilitas selalu terpenuhi dan sangat diperhatikan, mulai dari kebersihan hingga kesehatannya.

Bahkan semua bahan-bahan pokok berupa makanan, peralatan mandi, uang saku, dan masker telah tersedia.

"Dan hari berikutnya ditambah fasilitas olahraga, bola sampai karaoke pun ada. Saya sangat berterima kasih selama ini KBRI sangat baik dan semuanya terfasilitasi," ujarnya.

Baca juga: Pulang dari Karantina Natuna, Mahasiswa Asal Sulsel Ini Masih Ingin Lanjutkan Kuliah di China

 

Takut dan waswas saat berada di Wuhan

Yusuf Azhar (22) didampingi ayah dan ibunya sehari setelah dipulangkan dari Natuna usai masa observasi dan karantina virus corona (Covid-19) saat ditemui di kediamannya di Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (16/2/2020).KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Yusuf Azhar (22) didampingi ayah dan ibunya sehari setelah dipulangkan dari Natuna usai masa observasi dan karantina virus corona (Covid-19) saat ditemui di kediamannya di Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (16/2/2020).
Yusuf, sapaan akrabnya, mengaku bahwa saat pertama kali mendengar adanya isu virus corona, ia menganggap hal yang biasa-biasa saja.

Namun, selama beberapa hari kemudian, wilayah Wuhan menjadi sangat mengkhawatirkan. Pasalnya, kabar mengenai virus corona cepat sekali menyebar ke masyarakat melalui media sosial.

Terlebih lagi, kabar isu virus corona itu bertepatan dengan musim dingin pertama dan menjelang perayaan Imlek.

Bahkan, setiap tempat harus disterilkan dan setiap mahasiswa diwajibkan mengenakan masker jenis N95 selama 24 jam yang tersedia di setiap universitas di Wuhan.

Tak pelak, saat itu juga ia takut dan waswas dengan isu virus corona yang ternyata bisa menjangkiti siapa saja.

Baca juga: Satu warga Tasikmalaya Usai Dikarantina di Natuna, Kades Sebut Anugerah Besar Bisa Selamat

Kini, Yusuf merasa lega karena semua kekhawatiran dan ketakutannya itu hilang berkat bantuan dari KBRI untuk memulangkan semua mahasiswa.

"Informasi pertama tersebar melalui media sosial dan beberapa hari kemudian setiap universitas itu memberi danger notification bahwasanya dilarang keluar rumah dan asrama, dan Wuhan di-lockdown untuk semuanya," bebernya.

"Ketika daerah Wuhan di-lockdown, kami semua waswas dan ingin sekali pulang dan secara jasmani sehat saat itu. Keinginan untuk pulang sangat kuat, apalagi keadaan memang cukup sangat mengkhawatirkan di sana," sambung dia.

Baca juga: Cerita Ulus, Warga Tasikmalaya: Ingin Kembali Bekerja ke China Setelah Lolos Karantina Natuna

 

Tidak pernah melihat warga Wuhan berjatuhan akibat virus corona

Seorang perempuan warga kota Wuhan, China, mengenakan masker untuk menghindari terinfeksi virus corona yang mematikan saat berbelanja di sebuah pasar di kota Wuhan, Minggu (26/2/2020).AFP/HECTOR RETAMAL Seorang perempuan warga kota Wuhan, China, mengenakan masker untuk menghindari terinfeksi virus corona yang mematikan saat berbelanja di sebuah pasar di kota Wuhan, Minggu (26/2/2020).
Ia juga menyebutkan bahwa selama di Wuhan, dirinya tak pernah melihat warga yang tiba-tiba terjatuh karena terjangkit virus tersebut, seperti halnya video-video yang tersebar selama ini.

"Kalau orang jatuh dan kejang-kejang saya belum pernah, apakah akibat virus itu atau bukan, intinya sangat berbahaya dan pada intinya di sana dibatasi untuk keluar belanja. Kalau di asrama itu memang ada orang China juga, tetapi warga China itu pulang ke rumah karena bertepatan dengan Imlek," terangnya.

Baca juga: 5 WNI Asal Riau Pulang dari Karantina Natuna Disambut Gubernur, Kini Berkumpul dengan Keluarga

Secara terpisah, kedua orang tua Yusuf, ayah Cik Anang dan ibu Aprilya, mengaku bersyukur dan sangat bahagia setelah melihat putranya itu kembali pulang ke rumah.

"Saya berterima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan khusus anak saya dan dari Wuhan dan teman yang lainnya. Alhamdulillah senang sekali, selama proses pemulangan ini kami akhirnya bisa kembali melihat anak saya yang selama ini kami sangat khawatir," ungkap Aprilya.

Baca juga: Detik-detik 17 Warga Sulsel Pulang dari Karantina Natuna, Tangis Haru Pecah, Peluk Adik hingga Kelelahan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com