Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kerja Bakti, Warga Temukan Tarsius di Tebing Gowa Jepang Kiawa

Kompas.com - 16/02/2020, 16:05 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Warga Desa Kiawa, Kecamatan Kawangkoan Utara, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, temukan seekor tarsius, Sabtu (15/2/2020).

Primata kecil itu ditemukan warga saat melakukan kegiatan pembersihan kayu dan ranting di lokasi tebing gowa Jepang yang ada di Desa Kiawa.

Joudi Polii, warga Kiawa mengatakan, hewan langkah itu ditemukan sekitar pukul 13.00 WITA.

Saat itu jemaat Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) Sidang Solagratia Kiawa melakukan kerja bakti.

Baca juga: Tarsius, Primata Mungil yang Tahan Banting

Sebelum melakukan aksi bersih-bersih, sudah meminta izin terlebih dahulu kepada pemerintah Kecamatan Kawangkoan Utara, sektor kepolisian, dan Koramil.

"Ditemukannya Tarsius itu ketika empat orang jemaat melakukan bersih-bersih di atas tebing. Mereka kaget melihat ada seekor tarsius. Kemudian, seorang menangkap tarsius itu. Ditangkpanya tidak terlalu sulit, karena gerakannya tidak seperti malam hari," katanya saat dikonfirmasi, Minggu (16/2/2020) sore.

Baca juga: Dikira Tikus, Seekor Tarsius Ditemukan di Tempat Sampah

 

Sempat menggigit, tarsius akhirnya dilepas di habitatnya

Joudi menuturkan, diamankan tarsius itu, karena menurut warga, hewan endemik tersebut dilindungi.

Setelah tarsius itu ditangkap, Joudi berinisiatif memposting di sosial media Facebook, mencari tahu di mana seharusnya hewan tersebut bisa dilepas.

Dari postingan itu, ia melihat banyak yang menyarakan agar hewan itu dilepas pada habitatnya.

Belum yakin, Joudi berusaha menghubungi temannya yang ada di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

Tak lama kemudian, ia mendapatkan telepon dari petugas setempat. Mereka menyarankan agar hewan yang memiliki tubuh berwarna coklat kemerahan itu dilepas di tempat yang ditemukan, karena ada kelompok kecilnya.

Baca juga: Hewan Tarsius yang Dilindungi Berkembang Pesat di Pulau Buton

"Dan betul, setelah ditangkap, ada tarsius yang berbunyi dengan ciri khasnya di atas tebing. Ketika itu, tarsius yang sempat ditemukan itu berusaha untuk melepaskan diri. Bahkan hewan itu sempat mengigit jam tangan salah satu jemaat," kata Joudi.

Dikatakannya, setelah ada saran itu, maka dilakukan proses pelepasan.

"Karena saran dari putugas agar tarsius itu dilepas sebelum pukul 17.00 WITA, dan diambil dokumen pelepasan. Saat dilepas, hewan itu langsung loncat dan berpindah-indah ke ranting-ranting pohon dan naik ke atas tebing," ujar dia.

Baca juga: Update BMKG, Gempa di Maluku 5,5 M Terasa hingga Manado

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com