Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Pasangan Calon Pengantin di Cianjur Tertipu WO Abal-abal, Malu Momen Sakral Akhirnya Digelar Ala Kadarnya

Kompas.com - 16/02/2020, 15:51 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Diminta bayar DP Rp 60 Juta, saat hari H yang datang hanya bunga kering...

Oleh pelaku, korban pun diminta membayar DP setengah dari paket yang dipilihnya sebesar Rp 60 juta.

“Jelang resepsi saya diminta untuk melunasinya. Ternyata di hari H yang datang hanya papan background, buket dan bunga kering. Saya hubungi dia, sudah tidak aktif,” ucapnya.

Tak ingin mengecewakan tamu undangan, GJB pun terpaksa memesan dadakan sejumlah kebutuhan untuk melangsungkan momen sakralnya itu.

GJB rupanya hanya satu dari puluhan calon pengantin lain yang juga disinyalir menjadi korban ulah WO abal-abal tersebut.

Baca juga: Kisah Sedih Calon Pengantin di Natuna, Nyaris Gagal Nikah gara-gara Lokasi Resepsi Dekat Karantina Virus Corona

“Kita buat grup WA, ternyata banyak juga yang tertipu WO ini, jumlah mencapai 20 orang,” kata GJB.

Ia menuturkan, terpaksa berbicara ke publik karena pemilik WO, BJM tidak menunjukkan itikad baik.

“Informasi yang saya dapat, sempat kabur ke Bandung, dan posisinya sekarang ada di Jakarta. Tapi, tidak tahu dimana tepatnya, sudah tidak bisa dihubungi lagi,” ujar dia,

GJB dan korban lain mendesak pelaku mau bertanggungjawab. Jika tidak, mereka akan melaporkannya ke pihak berwajib.

“Kita sebenarnya membuka ruang komunikasi untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan. Namun, karena dia tidak punya itikad baik, malah kabur-kaburan, terpaksa kita tempuh jalur hukum,” ucap GJB.

Baca juga: Calon Pengantin yang Laporkan Penipuan WO Khalisa Terus Bertambah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com