Oleh pelaku, korban pun diminta membayar DP setengah dari paket yang dipilihnya sebesar Rp 60 juta.
“Jelang resepsi saya diminta untuk melunasinya. Ternyata di hari H yang datang hanya papan background, buket dan bunga kering. Saya hubungi dia, sudah tidak aktif,” ucapnya.
Tak ingin mengecewakan tamu undangan, GJB pun terpaksa memesan dadakan sejumlah kebutuhan untuk melangsungkan momen sakralnya itu.
GJB rupanya hanya satu dari puluhan calon pengantin lain yang juga disinyalir menjadi korban ulah WO abal-abal tersebut.
“Kita buat grup WA, ternyata banyak juga yang tertipu WO ini, jumlah mencapai 20 orang,” kata GJB.
Ia menuturkan, terpaksa berbicara ke publik karena pemilik WO, BJM tidak menunjukkan itikad baik.
“Informasi yang saya dapat, sempat kabur ke Bandung, dan posisinya sekarang ada di Jakarta. Tapi, tidak tahu dimana tepatnya, sudah tidak bisa dihubungi lagi,” ujar dia,
GJB dan korban lain mendesak pelaku mau bertanggungjawab. Jika tidak, mereka akan melaporkannya ke pihak berwajib.
“Kita sebenarnya membuka ruang komunikasi untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan. Namun, karena dia tidak punya itikad baik, malah kabur-kaburan, terpaksa kita tempuh jalur hukum,” ucap GJB.
Baca juga: Calon Pengantin yang Laporkan Penipuan WO Khalisa Terus Bertambah