Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Karantina dari Natuna, Puluhan Mahasiswa Jateng Jalani Perkuliahan Lewat Online

Kompas.com - 16/02/2020, 08:08 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG,KOMPAS.com - Sebanyak 5 dari 10 mahasiswa asal Jawa Tengah yang telah menjalani observasi di Natuna, Kepulauan Riau, tiba di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (15/2/2020).

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan, terkait proses pembelajaran mereka telah berkoordinasi dengan pihak kampus.

"Jadi mereka belajar lewat internet, ada aplikasinya, sampai kemudian ada pemberitahuan lebih lanjut dari pihak kampus," ujarnya.

Baca juga: 62 Mahasiswa yang Diobservasi di Natuna Tiba di Bandara Juanda Surabaya

Meski telah mengantongi sertifikat sehat, pengawasan medis tetap dilakukan.

"Mereka sudah dinyatakan sehat jadi tidak perlu khawatir. Meski tak ada perlakuan khusus, tapi tetap ada pengawasan namun tidak kaku. Kalau mereka sakit bisa langsung periksa ke puskesmas atau rumah sakit setempat," katanya.

Baca juga: Proses Karantina Segera Berakhir, 285 WNI Akan Dibawa ke Jakarta Sabtu

Diberitakan sebelumnya, puluhan mahasiswa asal Jawa Tengah, yang telah menjalani observasi selama 14 hari di Natuna, tiba di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang.

Observasi dilakukan untuk mencegah penularan virus corona yang berasal dari Wuhan, China.

Pantauan Kompas.com di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, puluhan penumpang maskapai tersebut pun akhirnya mulai tampak melewati pintu kedatangan.

Namun, untuk menghindari bertemu dengan awak media dan lima mahasiswa terpaksa transit di ruangan khusus.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan, kelima mahasiswa tersebut tak mau diliput oleh awak media karena merupakan privasi.

"Tadi sudah bertemu mereka di dalam. Mereka mohon betul tidak mau diliput media. Itu permintaan pribadi mereka," ujar Yulianto saat ditemui Kompas.com, Sabtu (15/2/2020) malam.

Yulianto menyebut mereka merasa senang dapat menginjakan kaki di Jateng.

Bahkan, kata dia, sebagian ada yang dijemput dan ditemani oleh pihak keluarga.

"Mereka senang bisa kembali ke Jateng bisa ketemu keluaega. Sebagian ada yang dijemput keluarga, ada juga yang tidak. Tapi kita fasilitasi mobil untuk mengantar rumah masing-masing didampingi tim medis dan tenaga sosial," jelas Yulianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com