SAMARINDA, KOMPAS.com - SMP Negeri 21 di Samarinda, Kalimantan Timur, memasang 33 unit Closed Circuit Television (CCTV) di dalam maupun luar ruangan kelas.
Pantauan CCTV itu sudah memberi banyak manfaat bagi sekolah ini.
Kepala SMPN 21 Siswanto mengatakan selain sebagai antisipasi aksi perundungan alias bullying, keberadaan CCTV itu juga memantau interaksi guru dan siswa dalam kelas, termasuk memantau guru yang terlambat masuk kelas.
Baca juga: Tahanan Lapas Samarinda Tewas, Polisi Periksa 5 Napi, Petugas, dan Rekaman Kamera CCTV
Bahkan kamera pemantau itu pernah mengungkap kehilangan uang dan laptop siswa dalam kelas.
"Ada siswa kita yang hilang duit Rp 50.000, ternyata diambil temannya. Ketahuan lewat CCTV, kita panggil baik-baik beri binaan," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (15/2/2020).
Kemudian, kasus lain laptop seorang siswa ketinggalan dalam kelas. Setelah dicari ternyata disimpankan oleh temannya. Semua terpantau lewat kamera CCTV.
Baca juga: KPAID Tasikmalaya Bantah Hoaks Rekaman CCTV Pria Bermasker yang Ajak Siswi SD Berhubungan Badan
Pantauan kamera pun bisa melihat interaksi siswa dan guru. Jika ada guru yang tidak masuk jam pelajaran tertentu terpantau lewat CCTV.
Manfaat lain, kata dia pemasangan CCTV juga memantau aksi perkelahian antarsiswa, bullying, pemukulan, hingga ancaman lainnya baik dari dalam sekolah maupun luar sekolah.
"Sejauh ini belum ada. Tapi kalau ada kita langsung pantau dan ambil tindakan," jelasnya.
Dari 33 CCTV tersebut sekolah menganggarkan melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) daerah dan nasional sejak 2018 sampai 2019.
Awalnya hanya dipasang di lorong-lorong sekolah, ruang kelas, laboratorium, ruang komputer, ruang guru hingga ke sebagian luar ruang seperti di tempat parkir dan belakang sekolah.
Baca juga: Merasa Dirugikan, Hotel Siap Buka CCTV Penggerebekan PSK yang Libatkan Andre Rosiade
Rencananya, tahun ini akan dipasang lima CCTV lagi di lokasi yang belum terpasang seperti di gazebo dan areal depan sekolah.
"Karena di situ penting biar memantau lingkungan sekolah, termasuk orang keluar masuk lingkungan sekolah," jelasnya.
Kamera CCTV, kata Siswanto, selalu diaktifkan 24 jam. Jika pada jam kerja kamera tersebut dipantau guru yang piket dan guru bimbingan penyuluhan (BP).
Sementara, malam hari dipantau keamanan sekolah.
Siswanto meminta agar sekolah-sekolah lain bisa mengikuti cara ini karena sangat membantu menjaga dan melindungi seluruh siswa juga guru-guru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.