KOMPAS.com - Helikopter MI-17 milik TNI AD yang menghilang sejak Juni 2019 akhirnya ditemukan, Senin (10/2/2020).
Keberadaan bangkai heli diketahui setelah adanya unggahan foto di internet.
Kodam XVII Cendrawasih pun menerjunkan tim untuk melakukan penelusuran.
Heli itu ditemukan dalam kondisi hancur di salah satu tebing di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, sekitar pukul 09.00 WIT.
Evakuasi korban heli yang hilang kontak delapan bulan lalu berlangsung tak mudah.
Sebab, tim harus menghadapi sederet rintangan dan kendala untuk bisa mencapai lokasi tersebut.
Baca juga: 12 Jenazah Penumpang Heli MI-17 yang Hilang Sudah Ditemukan
Mereka menelusuri menggunakan helikopter AS 350 B2 milik Demonim Air.
Tiba-tiba, menurut Pangdam, timnya melihat bangkai heli tersebut.
"Betul, tadi saya melihat langsung lokasi puing di ketinggian 12.500 feet," ujarnya.
Tebing tempat jatuhnya heli termasuk curam lantaran kemiringannya mencapai 90 derajat.
Proses evakuasi pun disiapkan secara matang agar tim dapat mencapai lokasi tersebut.
Baca juga: Seluruh Korban Heli TNI AD MI-17 Ditemukan, 9 Jenazah Bisa Dikenali
Lokasi tersebut dianggap sakral oleh masyarakat setempat.
Sehingga, selain meminta izin, evakuasi pun melibatkan warga sekitar.
"Mengingat lokasi tersebut masih dianggap sakral oleh masyarakat, kami memohon izin dan restu kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Distrik Oksop," kata Pangdam.
Warga yang mengenal kondisi lapangan diikutsertakan dalam evakuasi.
Mereka membantu tim evakuasi menuju lokasi yang sulit ditempuh.
Baca juga: Terhambat Cuaca, Proses Evakuasi Korban Heli MI 17 Belum Berhasil
Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Kolonel Jonatan Binsar Sianipar selaku koordinator evakuasi mengatakan, lokasi ketinggian jatuhnya heli menyulitkan evakuasi.
Tim evakuasi pun terpaksa turun di titik ketinggian yang terjangkau dan berjalan kaki menuju lokasi puing-puing.
"Jatuhnya heli ini berada di ketinggian sekitar 12.000 feet hingga helikopter kita tak mampu droping pasukan. Kita akan turun di ketinggian sekitar 10.000 feet," katanya.
Dari lokasi penurunan pasukan, tim berjalan 6 kilometer ke titik jatuhnya heli.
Baca juga: TNI Terus Cari Kebenaran Foto Bangkai Heli MI-17 yang Jatuh di Papua
Mereka tiba di lokasi puing heli MI-17 Jumat (14/2/2020) sekitar pukul 12.30 WIT.
Di tempat tersebut, tim menemukan 12 jenazah penumpang heli yang berada di sekitar lokasi kepingan badan helikopter.
Namun, jenazah belum bisa dievakuasi hingga Jumat sore lantaran kondisi cuaca dan medan yang ekstrem.
Sebanyak 9 jenazah dapat teridentifikasi dari pakaian dan atribut mereka.
"Sedangkan 3 jenazah lainnya masih diperlukan proses identifikasi lebih lanjut," kata Binsar.
Baca juga: Heli MI-17 Milik TNI AD yang Hilang di Papua Ditemukan Hancur
"Sekitar 06.00 WIT, proses evakuasi jenazah mulai dilaksanakan dengan menerbangkan 2 unit heli Penerbad dan 1 unit heli PT Intan Angkasa," kata Wakapendam XVII/Cendrawasih Letkol TNI Dax Sianturi.
Dari Bandara Oksibil, jenazah kemudian diterbangkan menuju ke Jayapura.
Jenazah tersebut dibawa ke RS Marthen Indey untuk proses identifikasi.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Irsul Panca Aditra, Dhias Suwandi | Editor: Aprilia Ika, Caroline Damanik, David Oliver Purba, Abba Gabrilin, Setyo Puji, Rachmawati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.