Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Evakuasi Korban Heli MI-17, Tebing Sakral, Medan Ekstrem, hingga Libatkan Warga Setempat

Kompas.com - 15/02/2020, 18:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Helikopter MI-17 milik TNI AD yang menghilang sejak Juni 2019 akhirnya ditemukan, Senin (10/2/2020).

Keberadaan bangkai heli diketahui setelah adanya unggahan foto di internet.

Kodam XVII Cendrawasih pun menerjunkan tim untuk melakukan penelusuran.

Heli itu ditemukan dalam kondisi hancur di salah satu tebing di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, sekitar pukul 09.00 WIT.

Evakuasi korban heli yang hilang kontak delapan bulan lalu berlangsung tak mudah.

Sebab, tim harus menghadapi sederet rintangan dan kendala untuk bisa mencapai lokasi tersebut.

Baca juga: 12 Jenazah Penumpang Heli MI-17 yang Hilang Sudah Ditemukan

Tebing curam

Lokasinya jatuhnya Heli MI 17 di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (10/02/2020)Dok Pendam XVII/Cenderawasih Lokasinya jatuhnya Heli MI 17 di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (10/02/2020)
Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab mengatakan, pencarian heli MI-17 dilakukan bersama Bupati Pegunungan Bintang, Constan Oktema dan Danrem 172/PWY Kolonel Binsar Sianipar.

Mereka menelusuri menggunakan helikopter AS 350 B2 milik Demonim Air.

Tiba-tiba, menurut Pangdam, timnya melihat bangkai heli tersebut.

"Betul, tadi saya melihat langsung lokasi puing di ketinggian 12.500 feet," ujarnya.

Tebing tempat jatuhnya heli termasuk curam lantaran kemiringannya mencapai 90 derajat.

Proses evakuasi pun disiapkan secara matang agar tim dapat mencapai lokasi tersebut.

Baca juga: Seluruh Korban Heli TNI AD MI-17 Ditemukan, 9 Jenazah Bisa Dikenali

Lokasi sakral, warga dilibatkan

Tim SAR Darat bersama warga setempat tengah bersiap melakukan penyisiran di Gunung Aproup, Distrik Oksop, untuk mencari Helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, sejak 28 Juni 2019Dok Pendam XVII/Cenderawasih Tim SAR Darat bersama warga setempat tengah bersiap melakukan penyisiran di Gunung Aproup, Distrik Oksop, untuk mencari Helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, sejak 28 Juni 2019
Heli itu ditemukan dalam kondisi hancur di salah satu tebing di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Lokasi tersebut dianggap sakral oleh masyarakat setempat.

Sehingga, selain meminta izin, evakuasi pun melibatkan warga sekitar.

"Mengingat lokasi tersebut masih dianggap sakral oleh masyarakat, kami memohon izin dan restu kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Distrik Oksop," kata Pangdam.

Warga yang mengenal kondisi lapangan diikutsertakan dalam evakuasi.

Mereka membantu tim evakuasi menuju lokasi yang sulit ditempuh.

Baca juga: Terhambat Cuaca, Proses Evakuasi Korban Heli MI 17 Belum Berhasil

Tim evakuasi berjalan 6 km menuju lokasi

Sebuah foto bangkai pesawat helikopter beredar di dunia maya pada Selasa (4/2/2020). Foto bangkai helikopter itu diduga MI 17 milik TNI AD yang hilang kontak sejak Juni 2019 lalu.Istimewa Sebuah foto bangkai pesawat helikopter beredar di dunia maya pada Selasa (4/2/2020). Foto bangkai helikopter itu diduga MI 17 milik TNI AD yang hilang kontak sejak Juni 2019 lalu.

Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Kolonel Jonatan Binsar Sianipar selaku koordinator evakuasi mengatakan, lokasi ketinggian jatuhnya heli menyulitkan evakuasi.

Tim evakuasi pun terpaksa turun di titik ketinggian yang terjangkau dan berjalan kaki menuju lokasi puing-puing.

"Jatuhnya heli ini berada di ketinggian sekitar 12.000 feet hingga helikopter kita tak mampu droping pasukan. Kita akan turun di ketinggian sekitar 10.000 feet," katanya.

Dari lokasi penurunan pasukan, tim berjalan 6 kilometer ke titik jatuhnya heli.

Baca juga: TNI Terus Cari Kebenaran Foto Bangkai Heli MI-17 yang Jatuh di Papua

Evakuasi jenazah menemui kendala

Helikopter MI-17 milik Penerbad TNI ADistimewa Helikopter MI-17 milik Penerbad TNI AD
Tim evakuasi dari Yonif 751 Raider sempat mendirikan basecamp pada Kamis (13/2/2020).

Mereka tiba di lokasi puing heli MI-17 Jumat (14/2/2020) sekitar pukul 12.30 WIT.

Di tempat tersebut, tim menemukan 12 jenazah penumpang heli yang berada di sekitar lokasi kepingan badan helikopter.

Namun, jenazah belum bisa dievakuasi hingga Jumat sore lantaran kondisi cuaca dan medan yang ekstrem.

Sebanyak 9 jenazah dapat teridentifikasi dari pakaian dan atribut mereka.

"Sedangkan 3 jenazah lainnya masih diperlukan proses identifikasi lebih lanjut," kata Binsar.

Baca juga: Heli MI-17 Milik TNI AD yang Hilang di Papua Ditemukan Hancur

Diterbangkan dengan 3 helikopter

Jenazah korban jatuhnya Heli MI 17 tiba di Base Ops Lanud Silas Papare, Jayapura, Papua, Sabtu (15/02/2020)KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Jenazah korban jatuhnya Heli MI 17 tiba di Base Ops Lanud Silas Papare, Jayapura, Papua, Sabtu (15/02/2020)
12 jenazah tersebut kemudian diterbangkan dengan 3 unit helikopter pada Sabtu (15/2/2020).

"Sekitar 06.00 WIT, proses evakuasi jenazah mulai dilaksanakan dengan menerbangkan 2 unit heli Penerbad dan 1 unit heli PT Intan Angkasa," kata Wakapendam XVII/Cendrawasih Letkol TNI Dax Sianturi.

Dari Bandara Oksibil, jenazah kemudian diterbangkan menuju ke Jayapura.

Jenazah tersebut dibawa ke RS Marthen Indey untuk proses identifikasi.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Irsul Panca Aditra, Dhias Suwandi | Editor: Aprilia Ika, Caroline Damanik, David Oliver Purba, Abba Gabrilin, Setyo Puji, Rachmawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com