Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Lengkap Kabar Turis China Terinfeksi Corona di Bali, Berawal dari Informasi di Anhui hingga Belum Terbukti Kebenarannya

Kompas.com - 15/02/2020, 11:38 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Kabar seorang warga negara asal China positif terjangkit virus corona atau Covid-19 setelah liburan di Bali mendapat perhatian serius pemerintah Indonesia.

Untuk memastikan informasi tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan juga Dinas Kesehatan Bali lakukan penyelidikan melalui contact tracing atau pelacakan kontak turis tersebut di Bali.

Dari hasil analisa perjalanan dan bukti pendukung lainnya, pemerintah Indonesia belum bisa menyimpulkan WNA tersebut terserang virus corona saat berada di Bali.

Kuat dugaan, justru yang bersangkutan terserang virus corona saat sudah berada di China. 

Mengingat hingga saat ini di Indonesia belum ada yang positif virus corona,

Berikut ini fakta selengkapnya:

1. Kabar WN China terjangkit virus corona di Bali

Ilustrasi virus CoronaShutterstock Ilustrasi virus Corona

Informasi pertama yang menerangkan warga negara China positif terjangkit virus corona setelah berkunjung ke Bali berasal dari otoritas Provinsi Anhui, China, yang dimuat secara resmi di administrasi Anhui, Weibo pada Kamis (6/2/2020).

Dilansir dari The Jakarta Post, Rabu (12/2/2020), Pusat Pengendalian Penyakit Huanian melaporkan ada salah seorang pasien bernama Jin terjangkit positif virus corona pada Rabu (5/2/2020).

Pada laporan itu juga disebut bahwa Jin sebelumnya telah berlibur di Bali sekitar seminggu, yakni dari 22 Januari hingga 28 Januari 2020.

Jin terbang dari China ke Bali menggunakan maskapai penerbangan Lion Air.

Baca juga: Kabar WN China Terinfeksi, Dinkes Bali Pastikan Tak Ada Kasus Positif Corona

2. Reaksi Dinkes Bali

Menyikapi informasi tersebut, Dinas Kesehatan Bali langsung melakukan pelacakan kontak terhadap keberadaan turis tersebut selama di Bali.

Tak hanya itu, Dinkes juga akan melakukan pemeriksaan kepada warganya yang diketahui sempat kontak fisik dengan turis yang bersangkutan.

"Kita akan contact tracing (pelacakan kontak) bersama jajaran, di mana dia menginap. Kemudian, hari ini kami cari datanya," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Ketut Suarjaya, Kamis (13/2/2020).

Meski demikian, ia mengaku tak yakin warga negara China tersebut tertular virus corona saat berada di Bali.

Sebab, yang bersangkutan baru diketahui positif virus corona saat sudah berada di China.

Terlebih, pihaknya selama ini sudah melakukan pengecekan secara ketat bagi setiap turis yang berkunjung di Bali.

Baca juga: 3 Turis Diduga Terjangkit Virus Corona, Dinkes Bali Minta Warga Tak Panik

3. Hasil penyelidikan

Ilustrasi kaca pembesarPixabay Ilustrasi kaca pembesar

Informasi terkait warga negara China diduga tertular virus corona saat berada di Bali belum bisa dipastikan kebenarannya.

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Ketut Suarjaya membenarkan bahwa turis yang bersangkutan sempat berlibur ke Bali pada 22-28 Januari 2020.

Hanya saja, jika mengacu pada penghitungan masa inkubasi belum bisa disimpulkan bahwa yang bersangkutan tertular corona saat berada di Bali.

Mengingat Jin baru dinyatakan positif virus corona pada 5 Februari 2020, atau sekitar 9-10 hari setelah berada di China.

Terlebih, dari total 20 spesimen yang 14 di antaranya dari Bali, hasil laboratorium menunjukan semuanya negatif corona.

Baca juga: RSUP Adam Malik Bantah Rawat Pasien Terjangkit Virus Corona

4. Kuat dugaan tertular saat di China

Ilustrasi Virus CoronaStocktrek Images/Getty Images Ilustrasi Virus Corona

Kementerian Kesehatan RI turut angkat bicara terkait beredarnya kabar tersebut.

Sekretaris Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan, warga negara China yang diketahui bernama Jin tersebut kuat dugaan tertular virus corona saat setelah tiba di Shanghai, China.

"Sepertinya enggak mendukung situasi Bali untuk dia terinfeksi. Aktivitas yang kita patut duga, setelah dia turun dari bandara (Shanghai), sangat-sangat mungkin terjadi penularan di sana," kata Yuri dalam telekonferensi, Kamis (13/2/2020).

Hal itu diperkuat dengan adanya informasi bahwa Jin baru dinyatakan positif virus corona pada Rabu (5/2/2020).

Karena jika dikurangi masa inkubasi selama 10 hari, Jin tertular pada tanggal 27 atau 28 Januari 2020 setelah mendarat di Shanghai.

Dan bukti lainnya, dari 20 spesimen yang dilakukan pemeriksaan laboratorium, semuanya menunjukan negatif corona.

"Kita sudah menerima spesimen dari Bali ke Balitbangkes untuk pemeriksaan virus sebanyak 14 orang dari Bali saat itu, di mana ada 2 orang WNI dan 12 bukan WNI, semua hasilnya negatif," kata Yuri.

Baca juga: Ini Alasan Mahasiswa Suspect Corona di Maluku Tak Dirujuk ke Rumah Sakit Lain

5. Belum ada notifikasi resmi dari China

IlustrasiKOMPAS/DIDIE SW Ilustrasi

Kementerian Kesehatan sendiri sejauh ini juga masih meragukan kebenaran informasi tersebut.

Pasalnya, hingga saat ini belum mendapatkan konfirmasi resmi dari The National IHR Focal Points (NFP) China terkait hal itu.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Anung Sugihantono saat dikonfirmasi Kompas.com mengatakan, terkait orang yang suspect dengan faktor resiko perjalanan dari dan ke Wuhan seharusnya ada laporan antar negara dan bukan melalui media.

"Secara formal, NFP IHR China belum menotifikasi," kata Anung kepada Kompas.com via pesan singkat, Rabu (12/2/2020).

"Kalau benar yang memberi tahu antar-negara adalah NFP IHR-nya, bukan media," tegasnya.

Sumber: KOMPAS.com (Penulis : Imam Rosidin, Ellyvon Pranita, Ardito Ramadhan | Editor : Setyo Puji, Abba Gabrillin, Shierine Wangsa Wibawa, Icha Rastika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com