Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK: Jika Sehat Sampai Pukul 12.00 WIB, 238 WNI Dipulangkan

Kompas.com - 14/02/2020, 20:13 WIB
Hadi Maulana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

NATUNA, KOMPAS.com - Pemerintah pusat telah melakukan koordinasi dan menentukan waktu pelepasan peserta transit observasi serta sejumlah petugas lainnya yang berada di Hanggar Lanud Raden Sadjad, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Bila sampai batas waktu observasi pada Sabtu (15/2/2020) besok pukul 12.00 WIB, para WNI dalam keadaan tetap sehat, maka mereka akan dipulangkan.

Hal itu merujuk aturan masa waktu efektif untuk observasi yang telah ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia, yakni selama 14 hari atau dua pekan.

Baca juga: Sabtu, 14 Mahasiswa Kaltim Dipulangkan Usai Karantina di Natuna, Pemprov Minta Tak Ada Stigmatisasi

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy melalui keterangan tertulisnya mengatakan, pihaknya bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo telah mematangkan rencana pelepasan WNI yang tuntas melewati masa observasi di Natuna.

"Mengikuti masa observasi selama dua minggu, rencana akan kita lepas atau kita akan kembalikan karena prosesnya berlangsung dengan baik, tetap sehat dan aman," kata Muhadjir, Sabtu (15/2/2020).

Muhadjir pun berpesan agar media massa dapat turut memberikan dukungan dengan menyebarluaskan informasi yang mengedukasi bagi masyarakat, khususnya terkait pemulangan WNI pasca-observasi dari Natuna ke lingkungan keluarga dan daerah masing-masing.

"Jangan sampai terjadi suasana panik atau suasana salah paham yang bisa tidak mendukung upaya pemerintah untuk memberikan pelayanan, rasa aman, rasa baik untuk warga negaranya," ujarnya.

Sementara menyinggung maraknya pemberitaan mengenai masa waktu efektif observasi yang dikabarkan tidak cukup 14 hari melainkan 24 hari, Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan akan terus berkonsultasi dengan Kementerian Kesehatan. Demikian juga Kemenkes akan berkoordinasi dengan WHO.

"Namun, tadi sudah ditanyakan kepada perwakilan kita, bahwa WHO masih menentukan waktu masa inkubasinya selama 14 hari. Namun tidak menutup kemungkinan, apabila nanti ada perkembangan dan dinamika, tentunya kami BNPB bersama lembaga lainnya termasuk TNI dan Kemenkes dibawah arahan Pak Menko PMK menyesuaikan," ungkap Doni.

Namun secara teknis, dijelaskan bahwa Panglima TNI telah menyiapkan pesawat yang sudah dialokasikan berjumlah 4 unit pesawat dengan jadwal penerbangan antara pukul 13.00-14.00 WIB.

Lalu BNPB pun sudah menyiapkan tiket pesawat komersil bagi WNI yang akan kembali ke kampung halaman.

Masing-masing perwakilan dari tiap daerah telah dikoordinasikan untuk mendampingi proses penjemputan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

"Kalau toh mereka akan pulang pada hari berikutnya yaitu hari Minggu, pemerintah juga sepakat memberikan bantuan biaya penginapan dan transportasi sehingga diharapkan saudara-saudara kita yang dari Wuhan ini tidak mengalami kesulitan untuk menuju ke kampung halamannya," pungkas Doni.

Baca juga: Ridwan Kamil Akan Fasilitasi Kepulangan Warga Jabar di Natuna

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK Agus Suprapto menambahkan, total sebanyak 285 orang yang akan dipulangkan dengan 238 orang ialah WNI dari Wuhan dan sisanya termasuk para petugas kesehatan dan lainnya. Mereka semua diketahui berasal dari 29 provinsi di Indonesia.

"Paling banyak dari Jatim. Tapi yang perlu ditekankan bahwa mereka semua yang dipulangkan dalam keadaan sehat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com