NATUNA, KOMPAS.com - Pemerintah pusat telah melakukan koordinasi dan menentukan waktu pelepasan peserta transit observasi serta sejumlah petugas lainnya yang berada di Hanggar Lanud Raden Sadjad, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Bila sampai batas waktu observasi pada Sabtu (15/2/2020) besok pukul 12.00 WIB, para WNI dalam keadaan tetap sehat, maka mereka akan dipulangkan.
Hal itu merujuk aturan masa waktu efektif untuk observasi yang telah ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia, yakni selama 14 hari atau dua pekan.
Baca juga: Sabtu, 14 Mahasiswa Kaltim Dipulangkan Usai Karantina di Natuna, Pemprov Minta Tak Ada Stigmatisasi
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy melalui keterangan tertulisnya mengatakan, pihaknya bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo telah mematangkan rencana pelepasan WNI yang tuntas melewati masa observasi di Natuna.
"Mengikuti masa observasi selama dua minggu, rencana akan kita lepas atau kita akan kembalikan karena prosesnya berlangsung dengan baik, tetap sehat dan aman," kata Muhadjir, Sabtu (15/2/2020).
Muhadjir pun berpesan agar media massa dapat turut memberikan dukungan dengan menyebarluaskan informasi yang mengedukasi bagi masyarakat, khususnya terkait pemulangan WNI pasca-observasi dari Natuna ke lingkungan keluarga dan daerah masing-masing.
"Jangan sampai terjadi suasana panik atau suasana salah paham yang bisa tidak mendukung upaya pemerintah untuk memberikan pelayanan, rasa aman, rasa baik untuk warga negaranya," ujarnya.
Sementara menyinggung maraknya pemberitaan mengenai masa waktu efektif observasi yang dikabarkan tidak cukup 14 hari melainkan 24 hari, Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan akan terus berkonsultasi dengan Kementerian Kesehatan. Demikian juga Kemenkes akan berkoordinasi dengan WHO.
"Namun, tadi sudah ditanyakan kepada perwakilan kita, bahwa WHO masih menentukan waktu masa inkubasinya selama 14 hari. Namun tidak menutup kemungkinan, apabila nanti ada perkembangan dan dinamika, tentunya kami BNPB bersama lembaga lainnya termasuk TNI dan Kemenkes dibawah arahan Pak Menko PMK menyesuaikan," ungkap Doni.
Namun secara teknis, dijelaskan bahwa Panglima TNI telah menyiapkan pesawat yang sudah dialokasikan berjumlah 4 unit pesawat dengan jadwal penerbangan antara pukul 13.00-14.00 WIB.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan