Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Tewas Gantung Diri di Rumah Pastor, Diduga karena Depresi

Kompas.com - 14/02/2020, 19:05 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - GW, seorang perempuan muda asal Pulau Seram, Maluku, ditemukan tewas diduga akibat gantung diri di dalam Rumah Pastori Klasis Pulau-Pulau Lease di Desa Porto, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Jumat (14/2/2020).

Perempuan tersebut ditemukan dalam posisi bagian leher terlilit tali dan tergantung di pintu kamar mandi.

Kasus tersebut awalnya diketahui oleh adik korban pada pukul 09.00 WIT.

Baca juga: Cerita Mahasiswa yang Dikarantina di Maluku, Selalu Terbayang Virus Corona

Kepala Sub Bagian Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease Iptu Julkisno Kaisupy mengatakan, Rumah Pastori tersebut dalam keadaan kosong dan terkunci dari dalam.

Sebab, pendeta yang menempati rumah tersebut sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

“Jadi, adik korban ini menjenguk Ibu pendeta yang sakit di rumah sakit. Setelah menjenguk Ibu pendeta, lalu menyuruh adik korban pulang melihat kondisi Pastori,” kata Julkisno kepada Kompas.com, Jumat.

Baca juga: Ayah Perkosa Anak Berusia 14 Tahun, Modusnya Cek Keperawanan

Menurut Julkisno, karena pintu terkunci dari dalam dan tidak ada balasan saat pintu rumah diketuk, adik korban kemudian memanggil seorang warga sekitar untuk melihat kondisi yang terjadi di dalam Pastori tersebut.

“Adik korban meminjam tangga, lalu memasukan kepala lewat jendela dan dia melihat korban sudah dalam posisi tergantung,” kata Julkisno.

Kejadian itu kemudian dilaporkan kepada pendeta Roy Mail dan selanjutnya dilaporkan ke polisi.

Warga yang datang setelah mengetahui peristiwa itu lalu membongkar pintu untuk masuk ke dalam rumah.

Selanjutnya, warga menurunkan jasad korban.

Menurut Julkisno, polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Saat ini, jasad korban telah dibawa pihak keluarga ke kampung halamannya di Pulau Seram untuk dimakamkan.

“Pihak keluarga juga menolak jasad korban diotopsi, karena dari hasil olah TKP tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban,” ujar Julkisno.

Julkisno mengatakan, dari keterangan yang didapat, korban diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri, karena mengalami depresi.

”Korban ini diduga depresi, sehingga dia nekat bunuh diri,” kata Julkisno.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Berikut daftar layanan konseling yang bisa Anda kontak maupun untuk mendapatkan informasi seputar pencegahan bunuh diri:

Gerakan "Into The Light"

Facebook: IntoTheLightID
Twitter: @IntoTheLightID
Email: intothelight.email@gmail.com
Web: intothelightid.wordpress.com

Save yourself

Facebook: Save Yourselves
Instagram: @saveyourselves.id
Line: @vol7047h
Web: saveyourselves.org

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com