Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Karimun Siapkan Lahan untuk Gereja di Sebelah Masjid Agung

Kompas.com - 14/02/2020, 16:14 WIB
Hadi Maulana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KARIMUN, KOMPAS.com - Bupati Karimun Aunur Rafiq menyatakan, penolakan warga terhadap pembangunan Gereja Paroki Santo Joseph di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri), disebabkan miskomunikasi saja.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karimun sudah menyiapkan lahan yang cukup luas untuk gereja di bilangan jalan Jenderal Sudirman, Poros Meral Kota, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun atau tepatnya sebelah Masjid Agung Karimun.

Namun demikian, Bupati Aunur mengatakan pihaknya tetap menunggu keputusan dari pihak gereja, apakah memilih lahan yang diberikan pemda atau tetap merenovasi dan membangun gereja di lokasi yang lama.

Baca juga: Bupati Karimun Angkat Bicara soal Penolakan Warga atas Pembangunan Gereja

"Yang jelas sampai saat ini kedua belah pihak harus menahan diri sampai ada keputusan dari Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)," kata Aunur, Jumat (14/2/2020).

Menurut Aunur, protes sebagian warga bukanlah bentuk intimidasi terhadap umat Kristiani untuk beribadah, akan tetapi hal ini hanya karena ada sejumlah orang yang menginginkan agar gereja Paroki Santo Joseph yang ada di Karimun tidak dirombak total.

Sebagian warga ada yang berharap agar gereja tersebut tetap berdiri seperti itu, karena gereja Paroki Santo Joseph merupakan gereja tertua di Kabupaten Karimun yang sudah ada sejak 1928.

"Nah maunya sebagian warga,gereja ini hanya direnovasi yang kropos saja, sebab gereja ini bisa dikatakan sebagai cagar budaya, atau bisa dikatakan asal muasal peradaban agama Katolik di Karimun karena usianya yang sudah tua. Kalaupun ingin dilakukan pembangunan, Pemkab Karimun siap membantu memberikan lahan yang luas dengan posisi yang lebih mantap lagi," jelas Aunur.

"Sementara gereja Paroki Santo Joseph yang lama tetap bisa dipergunakan untuk ibadah, hanya saja bentuknya jangan diubah, karena bangunan itu merupakan bangunan peninggalan dan dapat menjadi sejarah untuk Kabupaten Karimun sendiri," kata Aunur menambahkan.

Aunur juga mengaku kecewa atas munculnya isu yang tidak benar terkait kesalapahaman atas pembangunan gereja Paroki Santo Joseph.

Ia memastikan bahwa sampai saat ini masyarakat Karimun kondusif dan tidak ada intimidasi dalam hal beribadah. Masyarakat Karimun sendiri sangat toleran terhadap ajaran agama yang ada di daerahnya

"Jadi saya tegaskan, alhamdulillah semuanya sudah aman dan kondusif, tidak ada intimidasi lagi. Bahkan kami Forum Komunikasi Umat Beraga (FKUB) juga berkali-kali rapat dan tidak ada masalah yang berarti di Karimun," paparnya.

Seperti yang disampaikan sebelumnya, dari hasil pembahasan FKUB beserta perwakilan masing-masing tokoh dan pemuka agama menyepakati beberapa hal terakit pembangunan gereja. Di antaranya, semua pihak saling menghormati proses hukum yang sedang berlangsung di PTUN terkait izin mendirikan Bangunan (IMB) Gereja Paroki Santo Joseph.

Selain itu, ada usulan umat Islam agar pembangunan gereja dipindahkan ke lokasi lain. Sebab Gereja Santo Joseph diusulkan jadi cagar budaya karena gereja tersebut berdiri sejak 1928.

Sedangkan Keuskupan Pangkalpinang yang menaungi umat Katolik di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, membantah dilibatkan dalam setiap pertemuan yang diadakan atau difasilitasi oleh Bupati Karimun Aunur Rafiq dan Kapolres Karimun soal kisruh renovasi Gereja Katolik Paroki Santo Joseph.

Ketua Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (HAAK) Keuskupan Pangkalpinang RD Agustinus Dwi Pramodo menjelaskan pada pertemuan yang difasilitasi Kapolres Karimun pada Rabu (12/2/2020) dengan tajuk Silaturahmi Lintas Agama, perwakilan Gereja Katolik tidak diundang secara resmi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com